"Taehyun, tolong kasih ini ke keluarga Beomgyu ya?"
Taehyun baru saja mengganti pakaian setelah pulang sekolah langsung di mintai tolong oleh bundanya untuk memberikan bingkisan pada tetangga mereka.
Sang ayah sudah pulang tadi pagi, sekitar jam 9 dan Taehyun tentu saja sudah berangkat sekolah. Itu sebabnya, saat ia pulang Taehyun agak terkejut melihat mobil ayahnya terparkir didepan gerbang sekolah untuk menjemputnya.
Hal itu membuat Taehyun tidak pulang bersama Soobin seperti biasa. Tapi tak apa, ini ayahnya dan Taehyun selalu senang saat ayahnya pulang kerumah setelah berminggu-minggu kerja di luar kota.
Apalagi jika ayahnya membawa banyak oleh-oleh dari sana. Sang ayah juga membeli banyak untuk di bagikan ke tetangga.
Taehyun mengangguk, ia menerima bingkisan yang di berikan oleh bundanya, maniknya sedikit mengintip kedalam kantong plastik yang membungkus bingkisan itu.
Ternyata isinya kue lapis legit.
"Tadi bunda udah muter-muter ke tetangga lain, tinggal rumah Beomgyu aja, bunda sempet kesana tadi, tapi gak ada orang." Jelas bundanya.
Taehyun manggut-manggut, "yaudah, Taehyun mau anterin dulu ya bun." Pamit Taehyun, lantas ia segera pergi keluar rumahnya.
"Iyaa, cepet pulang ya, jangan lama-lama." Peringat bundanya.
"Oke!"
———
Kan ku arungi tujuh laut samudra
Kan ku daki pegunungan Himalaya
Apapun kan ku lakukan tuk dirimu, sayang
Oh, penjaga hatiku...
Suara merdu itu mengalun indah, dengan petikan gitar menjadi pengiringnya, senar demi senar Beomgyu petik, nada demi nada menyatu menjadi sebuah alunan yang sedap untuk didengar.
Beomgyu memejamkan matanya, menikmati angin sore yang menerpa wajahnya. Hingga beberapa saat Beomgyu menikmatinya, maniknya terbuka menangkap sebuah siluet manusia yang sepertinya berjalan menuju rumahnya.
Dia, manis.
"Kau penjaga hatiku...." Senandung Beomgyu tanpa sadar.
Taehyun yang baru saja sampai didepan rumah Beomgyu dibuat heran dengan si tuan rumah yang duduk di teras seraya menatapnya begitu teduh.
"Um, Beomgyu?"
Panggilan dari Taehyun membuat Beomgyu sedikit tersentak. Ia sadar, lantas segera berdiri dari kursinya, maniknya yang tadinya teduh berubah menjadi angkuh.
"Apa lo liat-liat?" Ujar Beomgyu suaranya terdengar tinggi.
Taehyun diam, dalam hati ia membatin, orang gue punya mata ya ngeliat lah tol—
"Ngapain lo kesini? Mau minta bantuin bikin proyek lagi? Kan udah gue bilang gue gak mau!" Lanjut Beomgyu mengungkit-ungkit kejadian seminggu yang lalu.
Taehyun menghela napas, soal proyek itu sudah selesai, pada akhirnya ia menyelesaikan sendiri sih. Ya walau kurang maksimal, tapi setidaknya ia mendapat nilai.
"Heh, diem aja lo? Lo mau cari muka ama—"
"Eehhh, ada Taehyun, kenapa kesini nak manis?" Belum sempat Beomgyu menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba mamanya datang memotong.
Beliau tersenyum hangat, hingga membuat Taehyun turut tersenyum, "ini ada oleh-oleh tante." Ujar Taehyun seraya menyerahkan bungkusan yang ada di tangannya dengan sopan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Tetangga -Beomtae ✓
FanfictionTentang Beomgyu yang selalu dibanding-bandingkan dengan anak tetangga.