CHAPTER LIMA BELAS

1K 154 40
                                    

"HUAAHHH, ngantuk banget anying." Keluh Changbin, maniknya terasa berat. Ia pun memutuskan untuk menyandarkan kepalanya di bahu Jeno, tapi tanpa rasa kasihan Jeno menepis kepala Changbin hingga terpentok kaca mobil.

Sang empu meringis, "Gilak lo!" Makinya.

Jeno bergidik, "jijik anjing, nih bahu gue tuh khusus buat Jaemin seorang!"

"Alah tai!"

"Jangan berisik goblok!" Tegur Hyunjin. Ia menatap tajam teman-temannya yang berada di jok belakang.

Malam telah tiba, seperti rencana mereka. Beomgyu beserta kawan-kawannya menjalankan misi yang sudah mereka rancang. Kini mereka sedang berada didalam mobil, menunggu di parkiran hotel Cemara.

Yang didalam mobil hanya ada Hyunjin, Changbin, Jeno, dan Minho. Sedangkan Jay dan Mark, berada di ruang cctv. Bangchan dan Sunghoon berada didepan hotel, menyamar sebagai satpam.

Sedangkan Beomgyu, ia berada didalam hotel. Ia juga menyamar, menggunakan kumis dan topi, serta jubah bak orang Eropa. Kedua tangannya memegang koran, ia berlaku seolah-olah ia sibuk membaca koran.

Ah jangan lupa, disebelahnya juga ada Yeonjun ia tertidur. Entah apa alasannya Beomgyu membawa pemuda itu, tapi siapa tau nanti akan berguna kan?

"Pe, orangnya dateng, bersiap." Suara Bangchan terdengar melalui alat komunikasi yang nempel di telinganya, semacam earphone, hanya saja ini berbeda, bisa untuk berkomunikasi lebih dari 2 orang.

"Gue gugup banget bejirr!" Itu suara Hyunjin mulai heboh.

"Tugas kita udah selese kan? Ijin ke mekdi ya man teman." Sunghoon berceletuk.

"Nitip dong cuy, mekdi paket newjeans." Mark menambahkan.

"APA SIH TAI! YANG KELUAR DARI MISI GUE JODOHIN SAMA IGUN!" Teriakkan Jeno membuat Beomgyu meringis. Sial, awas saja nanti Beomgyu tarik bibirnya sampai dower seperti Hyunjin.

Manik tajam Beomgyu menangkap siluet manusia yang ia kenali, disana ada Soobin bersama dengan seorang gadis dan tiga antek-anteknya. Saat melewatinya, Beomgyu langsung menatap koranya pura-pura membaca.

Ia mendengarkan dengan seksama saat Soobin  meminta kunci kamar yang sudah mereka pesan. Pegawai tersebut menyerahkan kuncinya ramah. Soobin berterimakasih lantas segera pergi menuju kamar yang mereka pesan.

Beomgyu menurunkan korannya, menatap punggung Soobin nyalang. Beomgyu menekan alat komunikasi di telinganya,

"Kamar nomor 43. Jay, pantau segera, Bangchan, telpon polisi untuk segera datang dan ajak ke ruang cctv." Ujar Beomgyu.

"Siap!" Jawab temannya lantang.

Beomgyu berdiri dari duduknya. Ia menunduk menatap Yeonjun yang masih tidur, ia berdecak, "beban." Ujarnya.

Beomgyu membuka ponselnya, lantas ia menekan aplikasi musik, dan menyetel sebuah audio, ia pun mendekatkan ponselnya ditelinga Yeonjun.

Pinjam dulu seratus.

Ajaibnya, Yeonjun langsung terbangun dengan wajah yang gusar. Maniknya menatap Beomgyu dan ia langsung berdiri dari duduknya,

"Gila, mimpi buruk gue!" Ujarnya heboh.

"Makanya jangan tidur, nanti dateng lagi tuh mimpi." Balas Beomgyu santai. Ia pun berjalan ke meja dimana ada pegawai yang mengurus orang-orang yang ingin memesan hotel dan meminta kunci cadangan untuk kamar nomor 43.

———


Suasana ruang cctv begitu tegang, sudah ada 3 orang polisi ikut memantau di belakang mereka. Sedangkan di samping kamar itu, ada Beomgyu, Yeonjun, beserta dengan 4 polisi bersama mereka. Di luar juga ada 3 polisi menemani Bangchan dan Sunghoon, total ada 10 orang polisi yang di kerahkan.

Anak Tetangga -Beomtae ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang