"Kamu cantik, mau pergi sama Karin?" Tanya Lucanne menatap kagum Anna.
Anna menggeleng.
"Malam ini mau diajak pergi sama Mama–nya Daren" Jelas Anna antusias.
Lagi-lagi tentang Daren. Lucanne mengepalkan tangannya menahan perasaan tidak sukanya. Tapi dia menghormati Anna dan berusaha untuk tidak meluapkan rasa cemburu dihatinya.
"Hati-hati dan jangan pulang larut, aku menunggu"
Anna mengangguk sambil terseyum. Tak lama setelah itu ketukan pintu berbunyi. Anna mengambil tas selempangnya bergegas membuka pintu. Benar saja itu Daren yang dengan setelah kemeja hitam panjang dan celana yang senada. Kali ini laki-laki itu tidak datang menjemput Anna sendirian, melainkan bersama kedua orangtuanya.
Sesampainya di mobil, Anna di sambut hangat oleh kedua orangtua Daren. Mereka menanyakan kabar dan memuji kecantikan gadis itu.
"Kamu makin cantik aja" Kata Mama Rosa mengusap kepala Anna.
"Udah lama ngga ketemu, Om sibuk ngurus kerjaan di Bali"
"Kabar Anna baik kok"
"Seneng deh liat kalian juga sehat-sehat"
Setalah perjalanan kurang lebih lima belas menit. Akhirnya mereka sampai di sebuah resto klasik di Jakarta. Hidangan yang disajikan juga enak-enak. Mereka menikmati makan malam dengan senang. Saling bertukar cerita kisah mereka saat tidak bertemu.
Tapi satu hal yang membuat Anna terkejut. Baru saja dia dipertemukan dengan sahabatnya setelah tiga tahun berpisah. Dan sekarang mereka harus kembali berpisah lantaran keluarga Daren harus kembali ke Bali karena pekerjaan.
"Jadi yang waktu itu lo ngeliatin gedung sekolah..."
Daren mengangguk. Dia paham dengan apa yang di pikirkan gadis itu. Dia juga mengungkapkan rasa kecewanya karena harus pindah ke Bali.
"Kalo kita ngga ke Bali secepatnya, takutnya kena lockdown dan susah buat pulang kesana" Jelas Papa Doni.
"Padahal baru aja Anna seneng bisa ketemu Daren lagi" Kata Anna dengan nada sedikit kecewa.
"Pasti ketemu lagi kok, tinggal sedikit lagi proyek Om di Bali"
"Setelah selesai proyeknya, kita sekeluarga akan menetap disini" Jelas Papa Doni menenangkan.
Mereka melanjutkan makan malam setelah menjelaskan tujuan acara ini. Anna berusaha menerima dengan lapang dada harus berpisah dengan sahabatnya lagi.
Setelah selesai acara makan malam. Anna pulang di antar oleh Daren sampai ke kamar rumah susunnya. Dia hanya punya waktu seminggu lagi menghabiskan waktu bersama.
Anna menatap Daren yang berjalan menuju mobil dari lantai dua. Tanpa sadar Lucanne sudah ada di sampingnya yang juga melihat Daren. Tidak hanya Lucanne, ternyata Misky dan Pakcong juga ikut serta.
"Keren ya mobilnya" Kata Pakcong melihat kagum mobil keluarga Daren.
"Itu namanya alpard, harganya mahal Cong" Sahut Misky.
Seketika Anna menoleh ke kiri dan melihat Lucanne, Misky dan Pakcong berdiri berjajar di sampingnya. Gadis itu melongo sesaat melihat mereka bertiga.
"Kalian ngapain ?"
"Nunggu mba Anna pulang" Jawab Misky dengan santai.
Gadis itu menghela nafas dan mengajak mereka untuk masuk karena sudah malam. Selesai bersih-bersih, Anna duduk di ranjang untuk membaca buku.
"Kenapa kamu terlihat sedih?"
"Aku cuma sedih karena Daren dan keluarga mau pindah ke Bali lagi"
"Terus kenapa?"
"Ya aku sedih Lucanne, siapa yang bakal jadi temen deket aku nanti"
"Kamu lupa ? Aku juga nemenin kamu"
Setelah itu Lucanne pergi tidak menampakkan dirinya di depan Anna saat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUCANNE
HorrorBukan cerita horor ! Ini tentang Anna Tasyia yang dipertemukan dengan sosok fatamorgana bernama Lucanne lewat mata batin nya. Tanpa disadari benih-benih cinta tumbuh di antara keduanya. Mungkinkah mereka untuk bersama ataukah harus saling melepaskan...