xxi. kembali

88 5 0
                                    

Tanjung masih menunggu Mayang. Ia tidak bisa hidup tanpa adanya Mayang di sampingnya. Ternyata sampai sekarang Mayang tidak kunjung datang.

Saat ini Tanjung sudah berdiri di atas jembatan, di bawahnya air sungai mengalir deras. Kalau Mayang pergi, dia lebih baik mati saja. Di dunia itu dia tidak lagi memiliki orang lain. Ibunya sudah meninggal. Tanjung benar-benar hancur.

"Tanjung! Kamu jangan bunuh diri!" teriak Wati khawatir dari kejauhan. Jika ia mendekat, dirinya takut Tanjung malah terjun ke bawah.

"Maafkan aku, sebenarnya aku yang sering celakain Mayang, Tanjung. Aku ngelakuin itu semua untuk memisahkan kamu sama Mayang. Agar aku bisa mendapatkan cinta kamu. Di dunia kamu masih ada aku, Tanjung. Kamu tidak akan lagi sendiri."

Mendengarnya, Tanjung mendekat ke arah Wati. Wati senang, dia pikir Tanjung menghampirinya untuk menerima cintanya. Tetapi dia ternyata salah.

Plak!

Tanjung menampar Wati.

"Monyet terkutuk! Jadi ini semua sudah kamu rencanakan supaya aku pisah dengan Mayang?! Jangan mimpi Wati! Aku nggak akan pernah punya perasaan sama Kamu!" Tanjung begitu marah.

"Tanjung aku itu sayang banget sama kamu, melebihi apa pun. Selama ini aku udah tunjukan semuanya sama kamu! Aku tuh cinta mati sama kamu!" kata Wati, ia memegang pipinya yang sakit dan merah.

"Aku ngga akan memberikan cintaku sama kamu!" tegas Tanjung.

"Kamu ngapain sih nungguin Mayang? Dengar ya Tanjung, Mayang itu bidadari, bukan manusia. Mayang ga akan pernah kembali!"

"Walaupun Mayang gak balik lagi aku ngga akan mencintai wanita licik kayak Kamu!"

"Kamu jahat!" Wati pergi sakit hati. Dia menangis keras sekali. Dia benar-benar kecewa karena Tanjung, seolah perjuangan dia yang dilakukannya selama ini agar dicintai Tanjung menjadi sia-sia.

Padahal, apa pun akan bisa Wati usahakan untuk mendapatkan cinta Tanjung. Ternyata sampai kapan pun, tidak pernah Tanjung bisa mencintai dirinya.

[.]

Sedangkan di kayangan Mayang juga tidak bisa melupakan Tanjung. Dia memang kesal dengan perbuatan yang Tanjung lakukan kepadanya. Tetapi dia juga sangat sayang kepada Tanjung.

"Ada apa Ananda?" tanya ayahnya Mayang.

"Saya tidak bisa melupakan Tanjung, ayah. Saya sangat mencintainya." Kata Mayang.

"Pergilah, Mayang. Jika itu maumu."

Mayang menoleh. "Memangnya boleh bidadari menikah dengan seorang manusia?"

"Tidak masalah, Mayang. Kamu tetap bisa menikah dengan manusia. Tetapi memang banyak rintangannya. Kamu harus selalu kuat hidup di bumi."

Mayang tersenyum. Kemudian bimbang, apakah dia akan kembali ke bumi untuk menemui Tanjung.

Perbuatan Tanjung menyembunyikan selendang Mayang memang sangat keterlaluan, tetapi Mayang ingat di bumi Tanjung tidak punya siapa-siapa lagi. Lagipula ketika ibu meninggal, Mayang sempat berjanji kepada Tanjung untuk tidak meninggalkannya.

Sekarang, Mayang sudah yakin. "Saya akan kembali ke bumi, Ayah. Saya mencintai Tanjung, saya memutuskan ingin hidup bersama Tanjung.

[.]

Mayang kemudian kembali ke bumi. Ia ke rumah Tanjung, tetapi di rumah tidak ada siapa-siapa.

Mayang khawatir. Segera ia mencari Tanjung ke mana-mana.

Akhirnya, ia menemukan Tanjung. Tanjung sedang berdiri di jembatan. Matanya tertutup, seperti bersiap-siap untuk menjatuhkan diri ke bawah.

Mayang yang melihatnya segera menyergap Tanjung agar lelaki itu tidak jadi bunuh diri.

"Mayang?" Tanjung tidak percaya. Di detik-detik dirinya akan terjun, ia bertemu dengan Mayang.

Tanjung lantas memeluk Mayang.

"Jangan tinggalkan saya lagi, Mayang. Saya tidak bisa hidup tanpa kamu."

Mayang membalas pelukan itu.

"Saya juga tidak bisa hidup tanpa kamu, Tanjung. Saya mencintaimu," kata Mayang. "Saya berjanji tidak akan meninggalkan kamu lagi. Kamu juga berjanji jangan tinggalkan aku, Tanjung."

Tanjung mengangguk. "Pasti! Aku berjanji, Mayang."

Mereka pun hidup bersama di bumi untuk selamanya.

SELESAI

Cerita Selendang Mayang sudah selesai, tetapi bisa saya lanjutkan kalau banyak yang baca, ya. Terima kasih.

Jangan lupa vote, komen dan follow

Salam,
RanduMahamityo

Selendang Mayang ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang