FOLLOW DULU SEBELUM BACA!
Vote and komen di setiap paragraf/line biar rameee gaess.
Jangan lupa masukin cerita ini ke perpus kalian ya.
🦋🦋🦋
Malam ini seperti janjinya, Tristan bersama personil ART serta teman-teman geng motornya sedang berada di sebuah klub malam. Tristan menyewa satu ruangan VIP untuk merayakan kemenangannya dalam balap motor melawan Gallen.
Dentuman musik keras menggema di seluruh klub, memekakkan telinga pengunjung. Namun, para pengunjung tampaknya menikmati suasana tersebut. Tak sedikit dari mereka bergoyang di dance floor yang bernuansa gelap dengan lampu sorot yang berputar-putar.
Ruangan dipenuhi dengan asap rokok dan bau alkohol yang kuat, namun hal tersebut tampaknya tidak mengganggu para pengunjung yang sedang bersenang-senang. Tristan duduk di sofa panjang di sudut ruangan VIP, menikmati minuman mahal dalam gelas kecil.
"Lo nggak sewa jalang sekalian, Tan?" tanya Atlas, yang sudah menghabiskan dua gelas whisky.
"Nggak," jawab Tristan singkat.
"Padahal kalo ada jalang malem ini bakal lebih asyik," kata Atlas sambil menyesap minumannya.
"Asyik buat dikokop atau asyik buat digoyang?" Kalimat Tristan tersebut membuat Atlas tersedak dan menyemburkan minumannya.
"What the fuck is that?!" umpat Atlas dengan ekspresi terkejut.
Tristan terkekeh, "Sok polos, lo!"
"Parah! Jangan-jangan lo sering kayak gitu sama jalang di klub?" tuduh Atlas sambil tertawa. Namun, ia segera diam melihat ekspresi Tristan yang menunjukkan ketidaksukaan.
"Just kidding, bro." Atlas cepat-cepat berucap sebelum Tristan melontarkan umpatan kasarnya. "Gue tahu lo nggak doyan jalang," katanya.
"Nggak usah bahas jalang lagi. Gue nggak suka!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Insanity
Teen Fiction"Aku nggak sempurna, Tristan. Ada yang cacat dalam diri aku." "You don't have to be perfect. You just gotta learn to love me." "Sekalipun aku udah nggak perawan lagi?" *** Tristan Arzenio Hadinata, vokalis band ART yang hobi balapan motor, dikenal...