07. Annoyed 2

336 206 182
                                    

FOLLOW DULU SEBELUM BACA!

Vote and komen di setiap paragraf/line biar rameee...

Jangan lupa masukin cerita ini ke perpus kalian ya.

Siapa yang nungguin Dear Insanity update?

🦋🦋🦋

"Dari mana aja, lo? Lama banget!" Atlas langsung melontarkan protesnya begitu Tristan baru muncul di hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dari mana aja, lo? Lama banget!" Atlas langsung melontarkan protesnya begitu Tristan baru muncul di hadapannya.

"Gue habis minta maaf," jawab Tristan, sambil meletakkan makanannya di atas meja dan menarik kursi di depan Atlas.

"Minta maaf kok lama banget. Lo nggak diapa-apain, kan, sama tuh cewek?" tanya Atlas, setelah Tristan duduk dan bersiap untuk makan.

Tristan berhenti sejenak, lalu menatap Atlas. "Nggak. Tadi gue coba bantu dia bersihin bajunya," jelas Tristan pada sahabatnya.

"Terus gimana? Cewek itu marah sama lo?" Atlas tampak penasaran. Dia juga berhenti makan.

"Kenapa lo ninggalin gue?!" protes Tristan, sedikit kesal. Tristan mengabaikan pertanyaan Atlas dan malah balik bertanya. "Dasar, lo! Teman lucknut!" umpatnya, sambil menyendok nasi ke dalam mulutnya.

"Sorry, tadi gue lihat kursinya mau direbut orang, jadi gue buru-buru ke sini," jawab Atlas, sambil tersenyum.

"Ah, alasan!" sahut Tristan.

"Serius," balas Atlas. "Tan, lo nggak jawab pertanyaan gue. Cewek itu marah nggak sama lo?" Atlas mengulang pertanyaannya yang belum dijawab oleh Tristan.

"Dia baik-baik aja," jawab Tristan.

"Oh, bagus deh. Gue kira lo kena tampar sama dia," ujar Atlas, sambil mengunyah makanannya.

"Nggak ada yang berani tampar gue, apalagi cewek. Yang ada, mereka malah jatuh cinta sama gue." Tristan tersenyum sombong.

"Prettt!" Atlas mencibir.

Mereka diam beberapa saat.

"Gue belum pernah lihat dia sebelumnya," Atlas kembali bersuara. "Gue yakin dia anak baru."

"Bisa jadi," balas Tristan, singkat.

"Emang lo nggak tanya dia anak baru apa bukan?" tanya Atlas, tampak penasaran. Dia menghentikan makannya.

"Nggak," jawab Tristan.

"Kenapa? Tumben banget lo nggak penasaran sama muka baru di kampus ini," seloroh Atlas, sambil melanjutkan makannya.

"Dia itu beda," jawab Tristan.

"Apanya? Dia cewek, kan? Bukan cewek jadi-jadian?" tanya Atlas.

"Hush! Ngaco, lo!" balas Tristan.

Dear Insanity Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang