FOLLOW DULU SEBELUM BACA!
Vote and komen di setiap paragraf/line biar rameee...
Jangan lupa masukin cerita ini ke perpus kalian ya.
Gaess.. coba kasih nilai 5-10, seberapa suka kalian sama cerita Dear Insanity?
🦋🦋🦋
"Hai! Sendirian aja?" Tanpa meminta ijin terlebih dahulu, Tristan duduk di hadapan Qiana.
Mereka berada di kantin saat ini. Awalnya, Tristan berencana langsung menuju kelasnya, namun saat melihat Qiana masuk ke kantin, dia memutuskan untuk mengikuti Qiana.
"Kamu?" Qiana tampak terkejut dengan kehadiran Tristan yang tiba-tiba.
"Kenapa? Apa gue bikin lo kaget?" ujar Tristan. Qiana tidak menjawab, ia malah memalingkan wajahnya.
"Kenapa lo nggak bisa sedikit aja bersikap manis sama gue?" Kesabaran Tristan yang setipis kulit ari telur mulai diuji.
"Untuk apa aku harus bersikap manis sama orang kayak kamu. Buang-buang waktu aja." Akhirnya gadis itu menjawab, meski jawabannya jauh dari harapan Tristan.
Tristan tertawa kecil, "It's okay. Meski lo kayak gini, lo tetap keliatan manis di mata gue." Kalimat gombalan meluncur mulus dari bibir Tristan.
"Terserah kamu!" balas Qiana dengan nada ketus.
"Jangan galak-galak sama gue. Nanti lo naksir," goda Tristan dengan senyumannya yang nakal.
"Nggak akan pernah!"
"Lo yakin? Gimana kalo ternyata iya?"
"Nggak mungkin!"
"Bisa aja. Lo kan calon cewek gue."
Qiana menatap Tristan dengan sinis. "Jangan sebut aku calon cewek kamu. Aku nggak suka," ujarnya.
"Tapi gue suka."
"Cowok gila!"
"Lo yang buat gue gila."
"Apaan, sih. Don't piss me off." Qiana berkata dengan suara lirih.
Tristan tersenyum dengan manis, matanya menatap Qiana. Lalu, dengan suara lembut, dia berkata, "Gue nggak berniat buat lo kesel, Qiana. Gue cuma ngomong apa adanya. You drive me insane, you know?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Insanity
Teen Fiction"Aku nggak sempurna, Tristan. Ada yang cacat dalam diri aku." "You don't have to be perfect. You just gotta learn to love me." "Sekalipun aku udah nggak perawan lagi?" *** Tristan Arzenio Hadinata, vokalis band ART yang hobi balapan motor, dikenal...