• • •
Angin tenang membawakan Kantin SMA Sagytha pada kesejukan, diiringi bersama tawa-tawa kecil yang saling bersahutan dari suara Zakiel dan Maphine memberikan suasana menjadi manis penuh cinta.
Maphine menepuk pundak Zakiel sembari berusaha memberhentikan tawanya yang terus bersorak. Zakiel tertawa lepas melihat wajah Maphine yang kian memerah seperti tomat, rasanya ingin mencubit pipinya.
"Cape ketawa ...." Ucap Maphine lalu menghembuskan nafas perlahan.
Zakiel hanya tersenyum memandangi Maphine yang terbahak tertawa karena lelucon milik Zakiel, ia tak menyangka telah berhasil membuat Maphine tersenyum lebar tepat didepan matanya.
Maphine mendadak terbatuk usai tertawa begitu banyak, Zakiel sigap mengambil air putih untuk Maphine dan menyodorkan sedotan kearah bibir Maphine, "khem ... hm ... makasih kiel," Sembari membenarkan suaranya yang kian serak lalu meminumnya.
"Iya, sama sama. Lain kali hati-hati ...." Jawab Zakiel tenang, matanya menetap pada bola mata Maphine yang tengah sibuk memandangi air yang diminumnya.
Ghaisya tidak sengaja melihat Zakiel yang sedang sibuk memandangi Maphine ketika ia hendak mendatangi kasir untuk memesan, "Sya, itu Maphine yang sering sama kamu kan?." Tanya salah satu temannya sembari mendekatkan kepala ke telinga Ghaisya lalu berbisik.
"Iya." Sahut Ghaisya dengan sedikit meninggikan nadanya. Teman ia pun terkejut lalu memandangi Ghaisya dengan tatapan curiga, "Kamu suka sama Zakiel?," goda sang teman kepada Ghaisya.
"Hah ? Enggak !!"
"Eyy ... serius kamu?"
"Aku lagi sensi hari ini, kamu gak usah coba pancing emosi aku, ya!"
"Ih, takut banget ... hehe maaf ya ...."
Ghaisya membuang pandangannya lalu berjalan lebih dulu menuju kasir, ia sangat kesal namun sedikit menahannya agar tidak menjadi pecah.
"Ibu, mau jus apel ya !," Pinta Ghaisya dengan antusias, ia baru saja telah membuang rasa kesalnya jauh-jauh.
Ferzie yang sedari jauh sudah mencari-cari kemana sosok Ghaisya pergi akhirnya berhasil ia temukan. Segera Ferzie berjalan sedikit cepat kearah Ghaisya.
"Bu, ini uangnya ...." Sahut Ferzie kepada ibu kantin sembari memberikan uang.
"Maksudnya apaan?," Tanya Ghaisya kesal kepada Ferzie.
"Aku cuman mau bayarin kok, gak boleh ?"
"Aku punya uang !!"
"Anggap aja kamu lagi beruntung"
"Gak usah, bu ... pake uang saya aja"
"Bu, simpen aja uangnya ...."
"Naon si, zie?."
Perdebatan kecil Ferzie dan Ghaisya cukup terdengar hingga sampai ke telinga Zakiel yang sedang seru bergurau bersama Maphine. Zakiel mencari sumber suara tersebut lalu menyadari bahwa Ghaisya terlihat seperti tidak nyaman karena sikap Ferzie, "Phine, bentar aku kesana." Sahut Zakiel sembari beranjak dari duduknya dan berjalan menghampiri mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Poetry In The Lens | ft. Sunghoon & Wonyoung
RomanceFinsant Maphine Alzach dengan nama panggilannya Maphine, Gadis remaja yang telah beranjak umur 17 tahun memiliki masalah gejolak cinta didalam hidupnya. Setelah merasakan patah hati karena ulah dia sendiri, Maphine pun menjadi sangat tegas dan sulit...