#17 - Pilu

24 3 0
                                    


***

"selamat ulang tahun sayang, semoga kamu selalu dilindungi dengan hal-hal baik dan dikelilingi dengan orang baik juga ya, do'a kami selalu memeluk raga kamu, sayang...."

"Terima kasih ma... pa... Maphine jadi terharu di suprise-in kayak gini, sayang mama papa...."

"Ayo tiup lilinya, jangan lupa make a wish ya...."

"Hai, aku... selamat beranjak tujuh belas tahun... aku berharap Maphine yang saat ini bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi, menjadi lebih dewasa dan bahagia bersama mama dan papa." Maphine memejamkan matanya lalu meniup lilin penuh harap.

***

Tujuh belas tahun

Di sambut oleh badai

Semua menerjang

Secara bersamaan 

dan kejam

***

Maphine memutuskan untuk merayakan ulang tahunya sendiri atau jika perlu menghabiskan waktu bersama orang, ia akan memilih berbincang kepada kedua orang tuanya di ruang tengah yang sunyi dan menggema. Namun, diluar dugaan Nayya datang mengetuk pintu rumah Maphine sembari membawa bingkisan kado.

"Happy birthday Maphine... cie... sudah tujuh belas tahun, nanti bikin KTP udah bisa masuk penjara, hahaha...."

"Ih, Nayya... sok masuk, Nay... by the way thanks ya, hahaha....."

"This is for you Maphine...."

"Aaa... gemes, terima kasih banyak ya, Nayya... kamu ingat hari ulang tahun aku...."

***

Merdu tawa Nayya dan Maphine menghiasi hangat ditengah dinginnya Bandung pada malam hari, mereka membicarakan banyak hal bersama hingga larut malam.

"Nayya, yakin mau pulang sendirian, aku antar pulang aja, ya... sama papa?"

"Gak usah ih... ngerepotin aja aku nantinya...."

"Yaudah deh... susah banget maksa kamu, Nay... tapi kamu hati-hati ya, kabarin kalau sudah sampai, oke?"

"Noted... dadah Maphine...."

Nayya melambaikan tangan, tersenyum dan pergi membawa motor berwarna putih lucu miliknya dengan helm bulat khas milik seorang perempuan.

Senyuman gadis yang barus saja menginjak umur 17 tahun memudar bersama tatapan matanya menuju bintang-bintang redup menghiasi langit malam. 

"17 Tahun ya...." 

Pikirannya penuh banyak kekhawatiran. Semua menjadi pertimbangan untuknya terus berjalan menikmati hidupnya namun, Maphine berusaha agar semua berjalan baik-baik saja. Kalaupun tidak, setidaknya dia memiliki dirinya yang penuh cinta itu. 

Berjalan menuju pintu kamarnya sembari meratapi gawai miliknya sunyi tidak ada kiriman pesan dari siapapun. Maphine tidak mengharapkan kejutan lainnya, hanya kabar seseorang yang ia harap namun, semakin lama semakin tak kunjung menunjukkan kehadiran. 


***


Poetry In The Lens | ft. Sunghoon & WonyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang