5 : Comfort

516 49 0
                                    




"Tolong.....dia kelaparan..." Namjoon menggenggam bahunya dan mencoba tersenyum disela erangannya.

Pria itu mengangguk cepat, menangkap anak anjing yang terus menggonggongi Namjoon dan berbalik.
Sesaat ia terdiam.


Namjoon menghela napas lega. Ia menunduk sambil masih memegangi bahunya yang semakin sakit.



"K-kau bukan orang jahat kan?"

Suara lembut itu membuatnya kembali mengangkat kepala.

Pria cantik itu sudah berdiri di hadapannya.

Namjoon menyeringai. "Dia tidak akan berbohong..." Ia menunjuk pada anak anjing yang terus menjulurkan lidah dan menggoyangkan ekor kecilnya.

"Aku Kim Namjoon" Ia berdiri dengan susah payah dan mengulurkan tangannya.

"Anak anjing itu berlari menyeberang tiba-tiba"

"Kim Seokjin...." Ia menyambut jabatan tangannya pelan.

"Terimakasih untuk tidak menabraknya..."

"Rumah nenekku tidak terlalu jauh dari sini..."
"K-kau mau..."


KRUYUUUKKKK

Seokjin menunduk menahan tawanya.

"Aku belum makan dari tadi pagi" Namjoon mengerucutkan bibirnya.

"Ayo...." Seokjin berjalan di depannya sambil memeluk anak anjing dan menenteng bungkusan kain.

Namjoon mengikuti langkahnya. "Biar kubawakan..." Ia mengambil bungkusan itu dan menentengnya.

Seokjin hanya menoleh dan tersenyum.

Setelah melewati jalan yang agak menanjak dan hamparan kebun buah, mereka akhirnya tiba di sebuah rumah.

Seokjin membuka pagar sebatas pinggang dan mempersilahkan Namjoon masuk.


"Neneekkk...."
"Aku pulang..." Ia membuka pintu kayunya.

Namjoon menghirup dalam-dalam harum masakan yang menyeruak keluar dari dalam rumah sederhana itu.


"Seokjinnie..."
"Ah...kau bawa siapa itu?"

"Selamat malam nek..."
"Aku Kim Namjoon...." Ia membungkuk memberi salam.

Tiba-tiba pandangannya buram saat mengangkat kepalanya.

Namjoon terjatuh ke dalam pelukan Seokjin yang dengan cepat menangkapnya.

"Nenek.....dia pingsan..." Seokjin menoleh khawatir.





"Namjoon?"

"Namjoon?" Seokjin menepuk-nepuk pelan pipinya.

"Namjoon?" Seokjin menepuk-nepuk pelan pipinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Akh....." Namjoon tersadar kemudian memijit keningnya. Sekarang bahu dan kepalanya sakit.

"M-minum dulu...." Seokjin meletakkan sedotan ke dalam gelas berisi teh hangat dan mendekatkan pada Namjoon yang masih menutup matanya di atas matras kecil di ruang tamu.

Perlahan ia menoleh dan menghabiskan isi gelas itu. Seokjin tersenyum kecil.

"Namjoon haus ya?"


Merasa kesal dengan kejadian hari itu, Namjoon mendengus.

"Aku haus, lapar, bahuku sakit sekali....sekarang kepalaku seperti mau pecah"

Seokjin memiringkan kepalanya dan tersenyum.

"Aku ambilkan makanan ya...."


Namjoon menghela napas kasar. "Seokjin....maaf..."

"Aku tidak bermaksud marah-marah..." Ia menarik tangannya.

"Bantu aku bangun..."

Seokjin menuruti keinginannya dan membantunya duduk.

"Bisa jalan?"

Namjoon mengangguk dan berdiri kemudian berjalan terpapah menuju meja makan.


"Nak....sudah sadar..."
"Ayo makan dulu...kau pasti sangat lapar"

"I-iya nek...aku lapar sekali..."
Namjoon mengusap tengkuknya kemudian melirik ke pojok bawah ruang sempit itu dan mendapati anak anjing kecilnya tengah melahap nasi dan sepotong kecil daging juga sayuran di piring kaleng.

Ia tersenyum lega.

Heaven's DoorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang