19 : New Place

343 32 4
                                    




"Seokjin?"

"Ayo masuk...."
Namjoon membuka pintunya lebar dan menatap pria yang masih terpaku di ambang pintu sambil memeluk Jjangu.

"Permisi...." Setengah membungkuk Seokjin melangkahkan kakinya masuk.

Pandangannya berkeliling mengagumi luasnya ruangan itu.

"Namjoon tidak takut tinggal sendirian disini?"

"Ha?" Ia membulatkan matanya sambil menoleh pada Seokjin yang masih celingukan di belakangnya.

"Namjoon tidak takut hantu?"

Wajah polos itu membuat tawanya meledak seketika.

"Astaga kau benar-benar menggemaskan Seokjinnie..."
Ia mencubit kedua pipinya dan menatap gemas kedua mata yang berkedip-kedip tak mengerti itu.

"Jjangu sini....kau pasti pegal..."
Namjoon mengambil anak anjing itu, membuka rompinya dan melepasnya ke atas karpet.

"Namjoon...jangan...."

"Nanti karpetnya kotor...." Seokjin mengejar Jjangu yang berlari-lari kegirangan.

Tawanya kembali meledak. "Pelayan apartemen ini akan membersihkannya esok pagi Seokjin...."

"Ayo...kutunjukkan kamarmu" Ia menggandeng tangan Seokjin yang masih menoleh khawatir pada Jjangu.

Mereka menaiki tangga.

Namjoon membuka pintu kamar dan mempersilahkan Seokjin masuk.

Lagi-lagi Seokjin terkagum dengan betapa luasnya kamar itu dibanding kamar yang biasa ia tempati.

"Ini lemari bajumu..." Namjoon meletakkan tasnya di dalam lemari tinggi dan lebar itu.

"Kau lelah?"
"Mau beristirahat dulu sebentar sebelum kutunjukkan dapurnya?"


Seokjin berjalan pelan dan duduk di tepi tempat tidur berukuran besar itu.

"Namjoonnnn......aku bisa tidur sampai sore jika kasurnya seempuk ini" Ia tertawa dan mulai memantul-mantulkan tubuhnya.

"Semoga kau merasa nyaman disini Seokjin..." Namjoon memiringkan kepalanya kemudian tersenyum menatap pria manis di hadapannya.





"Disini kau akan memasak..."

"Mungkin malam ini kau bisa memasakkan makan malam?" Ia bertanya ragu-ragu.

Seokjin membuka kulkas dan mengerucutkan bibirnya.

"Ahah.....aku tidak pernah menyimpan bahan makanan"
Namjoon mengusap tengkuknya malu menatap kulkas besar yang hanya berisi susu, jus jeruk dan kaleng-kaleng bir.

"Kita berbelanja malam ini okay..."
"Sekarang kita makan dulu"

"Ini sudah sore....semoga kau lapar sekali" Namjoon melebarkan senyumnya.




Mereka tiba di sebuah restoran mewah.

Namjoon memarkir mobil sportnya kemudian keluar dan berlari membukakan pintu untuk Seokjin.

"N-Namjoon....."

"Apa tidak mahal makan disini? Seokjin menyambut uluran tangan Namjoon yang membantunya turun.

"Sebut saja tanda peresmian kau jadi juru masak pribadiku"

"Aku traktir" Ia melebarkan senyumnya.


"T-tapi bajuku...."
Seokjin menarik kedua ujung kaosnya dan melirik celana jeans longgar dan sepatunya.

"Kau sempurna Seokjin..."
Namjoon menggenggam kedua lengannya kemudian melepas lapisan kemejanya.

"Lihat...aku juga cuma pakai kaos dan celana pendek"

Seokjin menghela napas dan tersenyum.

"Terimakasih Namjoon....."

Heaven's DoorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang