50 : Beautiful In White

292 29 0
                                    




"Seokjin sudah siap?"

"How do I look?"

"Apakah aku berkeringat?"

"Tae....dasinya miring"


"Namjoonnnn.....tenangggg...." Taehyung terbahak menatap kakaknya yang sibuk bolak balik di depan cermin.

Namjoon menghembuskan napas melalui bibirnya. "Okay....okay....."

"You got this Kim Namjoon" Ia memejamkan kedua matanya sambil masih mengatur napas dan merapikan tuxedonya.





"Seokjin?" Chaeyoung mengetuk pintu dan perlahan mengintip sebelum membukanya.

"Wow...." Ia tersenyum lebar menatap Seokjin dengan jas putihnya. Rambutnya tertata rapi ke atas.

"A-aneh ya?" Seokjin menepuk-nepuk lengan jasnya.

Tuxedo putih itu membuat bahu lebarnya semakin gagah.

Chaeyoung menggeleng cepat dan menghampirinya.

"Kau indah Seokjin...."
"Namjoon bisa pingsan melihatmu di altar nanti"

Seokjin tertawa kecil.


"Hey....gugup ya?" Chaeyoung memperhatikan remasan jemari lentiknya.

"S-sejelas itukah?"

"Aku gugup sekali Chaeyoung...." Seokjin menutupi wajah dengan kedua telapak tangannya.

Chaeyoung terbahak dan menarik tangannya.

"Seokjin.....kau tampan sekali..."

"Dan hari ini adalah hari bahagia kalian...."

"Pikirkan itu saja ya....jangan yang lain...." Digenggamnya jemari dingin yang bergetar itu erat.


"Aku pun gugup waktu menikah kemarin..."

"Tapi.....saat melihat Tae berdiri disana....menungguku di depan altar dan tersenyum...."

"Rasanya....semua kekhawatiranku menguap habis" Ia tersenyum dan menunduk.

"Jadi....jangan khawatir ya...."

"Semua akan baik-baik saja..."


Seokjin menghela napas lega. Ucapan wanita cantik di hadapannya sedikit membuatnya tenang.

"Nenek!" Seokjin memeluknya erat ketika beliau memasuki kamar hotelnya.

"Paman...bibi...." Ia memeluk mereka satu persatu juga sepupu-sepupunya.

"Kau tampan sekali Seokjinnie..."

"Nenek sudah menunggu hari ini datang"

"Akhirnya nenek bisa tenang...." Ia kembali memeluk Seokjin dan mengusap punggungnya.

" Ia kembali memeluk Seokjin dan mengusap punggungnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namjoon menoleh ketika pintu terbuka.
Bahunya yang sedari tadi tegang pun melemas.

Ia memejamkan kedua matanya sejenak dan mengatupkan bibirnya.

Sebuah pemandangan terindah yang pernah dilihatnya.

Seokjin tersenyum malu dan mulai berjalan memasuki ruangan seiring dengan melodi romantis yang mengiringi langkahnya.

Ia menunduk sesaat kemudian memantapkan tatapannya pada pria tampan yang tengah menunggunya di ujung sana.

Pipinya merona.

Namjoon tak bisa melepaskan tatapannya.

Senyum lebar di bibirnya sedikit bergetar saat pria tampan itu semakin mendekat.

Matanya mulai berkaca-kaca.

Ia tersentak dan mengerjapkan mata saat Taehyung mengusap punggungnya kemudian menghela napas panjang.

"Hai....." Bisiknya sambil tersenyum manis pada pria yang kini telah berada di hadapannya.

Seokjin sontak menundukkan kepalanya.

Wajahnya panas sekali.

Namjoon menopang dagunya di atas meja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namjoon menopang dagunya di atas meja.

Senyumnya tak menghilang menatap Seokjin yang tengah berdansa berputar-putar dan tertawa bersama dengan sepupu-sepupunya di tengah ruangan.


"Ibumu pasti senang sekali..."

"Ayah..." Namjoon terkejut dan menoleh pada sang ayah yang mengusap-usap bahunya.

"Kau bahagia Namjoon?" Beliau duduk bersebelahan.

Namjoon menatap cincin yang melingkar di jari manisnya dan tersenyum lebar.

"Sangat...."

Heaven's DoorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang