‼️ Harsh words ‼️
"Hey....." Senyum yang menghias wajah pucat itu mengembang ketika Namjoon memasuki kamar rumah sakit.
"Ah....sedang makan ya?"
Namjoon membulatkan matanya menatap Chaeyoung yang tengah menyuapi bubur dari mangkuk kecilnya
"Baru selesai Namjoon..."
"Sini....Taehyung menanyakanmu terus dari tadi"
Chaeyoung mengusap bibir Taehyung dengan tissue sebelum beranjak meninggalkan tempat duduknya.Kamar VIP itu kosong.
Namjoon menatap perban yang melingkar di pergelangan tangannya.
Sementara Taehyung masih tersenyum lebar."You stupid fuck!"
Namjoon menghambur memeluk adik tirinya yang terbengong, kemudian terbahak lemah dan membalas pelukan kakaknya.
"I'm okay Namjoon...." Ia terkekeh.
"Nam?" Ia melirik pada kakaknya yang masih memeluknya erat.
"Namjoon?"
"Hey.....are You.........crying?""Shut up..." Setengah berbisik Namjoon mendengus dalam pelukannya.
"Awww......" Taehyung kembali mengeratkan pelukannya lalu mengusap punggung dan kepalanya yang bergetar.
"Aku baik-baik saja kak...." Ia tersenyum iba.
"What if You're not?!"
"What if I was late?!" Ia melepaskan pelukannya dan menghapus jejak air mata di pipinya.
"Then I'm gonna lose both of You in one night" Air matanya kembali mengalir.
Taehyung membulatkan mata dan bibirnya.
"Seokjin meninggalkanku Tae...." Ia kembali terisak dan menutupi wajah dengan lengan jasnya.
"Nenekkkk......."
"Sssshhh.....sabar Seokjinnie...." Sang nenek memeluk Seokjin yang merengek dan mengusap-usap kepalanya.
"Semuanya akan baik-baik saja nak..."
"Aku akan bekerja lagi disini nek..." Ia menghapus air matanya dan berusaha tersenyum.
"Iya nak....terserah kau saja..."
"Lakukanlah apa yang membuatmu senang" Sang nenek hanya tersenyum membelai rambutnya.
"Mungkin nenek benar"
"Namjoon hanya kasihan padaku..."
"Aku tidak pantas untuknya" Ia mengerucutkan bibirnya.
"Nak...." Beliau menggenggam kedua tangannya.
"Apakah nak Namjoon pernah memperlakukanmu dengan kasar?"
Seokjin menggeleng. "Namjoon sangat lembut..."
"Apakah nak Namjoon pernah memaksamu melakukan hal tidak kau inginkan?"
Lagi-lagi Seokjin menggeleng. "Namjoon sangat sabar denganku nek..."
"Apakah nak Namjoon hanya mementingkan dirinya sendiri?"
Seokjin tertegun. "Namjoon....selalu mendahulukan kepentinganku..."
"Apapun yang Namjoon lakukan....hanya untuk membuatku senang"
"Namjoon......tidak ingin aku terluka...."
"Sampai kapanpun......."
"Kalau begitu yang kalian butuhkan hanya waktu nak....."
"Bukan perpisahan...."