25. Ara kembali

4.6K 655 79
                                    

Selamat membaca 🙇🏻

-
-
-
-

Ara tersenyum mengusap kepala kedua anaknya. Heejin dan Heejun sudah terlalap di atas karpet. Mereka bertiga baru saja menonton film bersama. Dengan hati-hati Ara menggendong Heejin dan membawanya ke dalam kamar. Ia mencium kening Heejin lalu kembali ke ruang keluarga. Ara juga melakukan hal yang sama pada Heejun.

Kamar si kembar berbeda, Ara sengaja membedakan kamar si kembar sejak mereka berusia 4 tahun. Ara hanya ingin membiasakan si kembar agar tidak terlalu dekat, khawatir jika tumbuh dewasa nanti dua anaknya saling ketergantungan satu sama lain. Bagaimana pun tetap harus ada sedikit batasan pada dua anaknya.

Ara pun membereskan bungkus cemilan dan beberapa benda yang berserakan di ruang keluarga. Kehidupannya benar-benar berubah, sebisa mungkin Ara menjadi ibu yang baik untuk kedua anaknya.

"Cape juga ya" gumam Ara

Ara menyeka keringatnya. Ia mengedarkan pandangannya dan tersenyum melihat ruang keluarga itu sudah rapi. Hanya sebuah rumah sederhana 1 lantai dengan 4 kamar, Ara dan dua anaknya tinggal. Mereka hanya tinggal bertiga di istana kecil itu. Ara juga membayar seorang ART, hanya saja Ara menyuruh ART nya cukup datang saat pagi sampai sore saja.

Hp yang Ara simpan di atas meja bergetar. Ara melihat ada sebuah pesan dari Chika. Ia pun mengambil hpnya dan membaca pesan yang Chika kirim. Sebuah kerutan di keningnya terlihat, ia bingung karena tiba-tiba Chika menanyakan dirinya sedang apa. Tapi Ara tetap membalasnya.

Ara tersenyum saat Chika langsung membaca pesan darinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ara tersenyum saat Chika langsung membaca pesan darinya. Sesaat kemudian ada sebuah pemberitahuan jika Chika 'sedang mengetik'. Ara pun memilih untuk pergi ke sebuah kamar kosong yang sudah ia rubah menjadi studio pribadinya.

Ara mendudukkan dirinya di kursi yang berhadapan langsung dengan layar komputer yang cukup besar. Di atas meja juga terdapat sebuah eletrik keyboard yang tersambung dengan beberapa alat kebutuhan pembuatan musik lainnya.

Drrrttt drrrttt

Ara kembali melihat hp nya yang bergetar. Ia menyalakan komputernya dan membiarkannya lalu fokus dengan hpnya dan saling bertukar pesan dengan Chika.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CHIKA ARA • ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang