Selamat membaca 🙇🏻
-
-
-
-Hari ini adalah hari pertama Ara bekerja menjadi seorang Guru. Ia merapikan penampilannya, Ara memakai sweater polos berwarna biru tua tak lupa didalamnya ia juga memakai fake collar atau kerah palsu berwarna putih agar tetap berkesan rapi. Untuk bawahannya ia memakai celana ankle pants berwarna putih dan sepatunya sneakers hitam.
Ara kembali menyisir rambutnya dan menatanya dengan tatanan comma hair agar penampilannya lebih rapi. Ia tersenyum melihat penampilannya yang sangat rapi, jauh berbeda dengan penampilannya jika ingin pergi bekerja ke Agensi.
Setelah menyemprotkan parfum ke beberapa bagian tubuhnya, Ara mengambil tas ranselnya dan tak lupa membawa 1 buah gitar lalu membawanya keluar.
"Wah, Ibu rapi sekali" puji Heejin
"Betul, ini seperti bukan Ibu. Biasanya Ibu hanya akan memakai kaos polos untuk pergi bekerja" ucap Heejun
"Karena hari ini adalah hari pertama Ibu menjadi Guru di Sekolah kalian, jadi harus rapi" ucap Ara
"Pak Bian" ucap Heejin menahan tawanya
"Kami harus panggil Ibu 'Pak Bian' juga?" Tanya Heejun
"Tidak harus, terserah kalian mau panggil Ibu apa" jawab Ara
"Ayo sarapan" ajak Ara
Heejin dan Heejun menganggukkan kepalanya. Mereka pun duduk di kursi masing-masing. Ketiganya tipe manusia yang tidak bisa makan banyak saat sarapan, jadi Ara hanya membuatkan mereka telur omlet yang cukup tebal, tak lupa dengan buah apel sebagai pelengkapnya.
••
Ara memarkirkan mobilnya di Parkiran khusus Guru. Ia dan kedua anaknya turun dari mobil. Ara memilih untuk mengantarkan kedua anaknya ke kelas 2A. Ia berjalan diapit oleh Si Kembar yang berada di sisi kanan dan sisi kiri.
"Hari pertama Ibu mengajar di kelas apa?" Tanya Heejin
"Kelas 5B dan 6A" jawab Ara
"Heejun jadi ingin melihat bagaimana Ibu menjadi Guru" ucap Heejun
"Bukannya Ibu suka mengajar piano padamu?" Tanya Heejin pada adiknya
"Maksud adik itu ingin melihat Ibu mengajari anak lain" jawab Heejun
"Sudah sampai, Kalina belajar yang rajin ya. Jangan nakal dan semangat sekolahnya" ucap Ara mengusap kepala kedua anaknya
"Iya Ibu, kami tidak akan nakal" balas Heejin
"Kakak tolong jaga adiknya ya, kalau ada apa-apa panggil Ibu di Ruang Guru" ucap Ara
Heejin dan Heejun mencium tangan Ara. Setelah itu masuk ke dalam kelas. Ara yang melihat kedua anaknya sudah duduk di tempat duduknya memilih untuk pergi ke Ruang Guru.
Sesampainya di Ruang Guru, Ara melihat ada 6 orang guru yang sudah datang, termasuk Chika yang sudah duduk rapi di mejanya. Ia tersenyum menyapa mereka sembari melangkahkan kakinya menuju mejanya sendiri. Meja Ara terletak di paling pinggir tepat sebelah tembok.

KAMU SEDANG MEMBACA
CHIKA ARA • ✓
Fanfic❗GXG STORY❗ Aku Chika, gadis remaja 17 tahun yang pindah dan tinggal bersama Kakek Nenek di sebuah Desa. Disinilah aku bertemu dengannya. Namanya Ara, dia perempuan yang aku pikir adalah laki-laki karena penampilannya yang terlalu manly. ~ Published...