Chap 13: Semua kembali seperti biasa

166 30 13
                                    

"Aku merasa Sakura menjauhi ku." Kata Ino pada Sasuke mengutarakan kegelisahannya akhir-akhir ini.

Kegelisahan yang bahkan tidak bisa ia katakan kepada kedua sahabatnya, Hinata dan Tenten.

Mereka berdua kini sedang berada di halaman belakang sekolah menghabiskan waktu istirahat mereka di sini.

Sasuke membiarkan tangannya di genggam erat oleh Ino meski dia merasa sedikit tidak nyaman. Ino membawanya ke bangku panjang yang ada di halaman belakang sekolah tersebut.

Sebenarnya Sasuke sudah jarang datang kesini, karena saat ia kesini Sasuke jadi mengingat kebersamaannya bersama Sakura, meski hanya ada hal buruk yang terjadi disini.

Mereka duduk di bangku panjang itu. Sasuke memperhatikan Ino yang sedang menundukkan kepalanya dengan raut wajah sedih.

"Menjauhi mu?"

Ino mengangguk pelan. "Aku bertanya ke Hinata dan Tenten tentang sikap Saku yang aneh, cuman mereka bilang tidak ada yang aneh, apa aku yang terlalu berlebihan, ya."

Sasuke memutar otaknya memikirkan kalimat penenang yang harus ia ucapkan jika ada di situasi seperti ini.

"Mungkin dia sedang punya masalah dengan orang tuanya."

Benar kata Sasuke mungkin Sakura sedang bermasalah dengan orang tuanya. Tapi kenapa gadis merah muda itu tidak bercerita padanya? Bukannya Ino sahabatnya?

Tapi kenapa Sakura bersikap seperti itu hanya kepadanya?

"Tapi-"

Belum sempat Ino menyelesaikan kalimatnya, Sasuke mengelus rambut pirang Ino penuh dengan kelembutan, bibir tipis Sasuke mengulas sebuah senyuman.

"Gausah terlalu di pikirin, itu tidak baik. Untuk sekarang jika dia memang menjauhi mu biarin saja, dia pasti memiliki masalah yang tidak bisa di ceritakan dan kalau masalahnya sudah selesai aku yakin dia akan menceritakan semuanya dan akan kembali padamu."

Itu merupakan kalimat terpanjang yang Sasuke ucapkan. Sasuke sebenarnya tau alasan Sakura menjauhi Ino adalah karena dirinya, tapi ia tidak mungkin mengatakan alasannya pada pacarnya itu.

Sasuke tidak tau ucapannya itu akan menenangkan Ino atau tidak, ia berharap ucapannya menenangkannya, jadi Sasuke sudah bisa menjadi pacar yang baik walau hanya sedikit.

Ino sedikit tercengang mendengar ucapan Sasuke yang cukup panjang tidak seperti biasanya. Jantung Ino berdebar dengan cepat saat tau kalau Sasuke mengatakan itu untuk menenangkannya.

Dia raih tangan Sasuke yang sedang mengelus rambutnya. Kedua tangan mungil Ino menggenggam erat tangan Sasuke yang lebih besar darinya dan menempelkan tangan itu ke pipinya yang bersemu merah.

"Terima kasih, Sasuke-kun." Kata Ino dengan senyuman manisnya.

Sasuke mengangguk pelan dengan hati yang semakin merasa bersalah.
Sasuke merasa dirinya sangat brengsek karena bersikap seperti pacar yang baik padahal perasaan Sasuke ke Ino tidak lebih dari seorang teman.

Bel masuk berbunyi menandakan waktu istirahat telah berakhir.

"Ayo masuk ke kelas." Ajak Sasuke dan di jawab dengan anggukan oleh Ino.

Mereka berdua pun melangkah meninggalkan halaman belakang sekolah, tempat dimana Sasuke sering menghabiskan waktu bersama Sakura dulu.

.
.
.
.
.

Ino masuk ke dalam kelasnya yang masih ramai karena guru belum datang, ia melangkah menuju tempat duduknya.

Gadis pirang itu mengerutkan keningnya melihat bangku Sakura yang masih kosong padahal waktu istirahat sudah berakhir. Ia pun menghampiri tempat duduk Hinata dan Tenten yang berada di depan.

The Bad Truth (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang