Chap 17: Kebohongan

159 31 8
                                    

Sasuke bersandar di batang pohon bunga sakura yang sedang berguguran. Berkali-kali ia melirik arlojinya matanya melihat jam sudah menunjukan pukul setengah lima.
Langit sudah mulai berubah menjadi warna orange dan seseorang yang di tunggunya tidak kunjung datang.

Sasuke mulai gelisah. Ia mengecek smartphonenya menatap kontak seseorang yang di tunggunya sekarang. Sasuke ingin menelfon menanyakan dimana gadis yang di tunggunya itu berada, namun ia merasa gengsi dan memilih untuk tidak menghubunginya.

'Cherry tidak ingin bicara denganmu.'

'Aku tidak ada urusan denganmu.'

'Tentu saja ada, kau berurusan dengan Cherry maka kau berurusan denganku juga.'

Sasuke kembali merasa kesal saat mengingat pembicaraannya dengan murid baru itu.

Sasori Akasuna, dia menjadi penghalang Sasuke untuk kembali dekat dengan Sakura. Laki-laki berambut merah itu sangat dekat dengan Sakura membuat Sasuke merasa marah dan cemburu. Padahal saat Ino di dekati laki-laki lain Sasuke tidak pernah merasakan hal ini.

Ino adalah pacarnya, meski begitu masih banyak yang mencoba mendekati gadis pirang itu namun Sasuke tidak pernah marah apalagi cemburu.

Dan sekarang melihat Sakura dekat dengan Sasori saja sudah membuatnya seperti ini, apalagi jika mereka beneran pacaran seperti yang Sasori bilang di kelas saat jam istirahat tadi.

Sasuke membuang nafas untuk kesekian kalinya. Sudah hampir dua jam Sasuke menunggu kehadiran Sakura di sini. Sasuke sudah bilang akan menunggunya di halaman belakang sekolah saat pulang sekolah, tapi sudah dua jam berlalu dan gadis itu tidak kunjung menunjukan batang hidungnya sedikit pun.

Sasuke berencana untuk memberitahukan semuanya pada Sakura. Ia ingin memberitahukan alasan kenapa dirinya berpacaran dengan Ino dan bersikap buruk kepada Sakura dulu.

Sasuke sudah siap jika Sakura akan membencinya karena ia memainkan perasaan sahabatnya.

Karena yang terpenting untuknya sekarang adalah memberitahukan tentang munculnya perasaan ini karna sikap Sakura meluluhkan hatinya.

Ia bahkan sampai membohongi Ino. Tadi gadis pirang itu mengajaknya pulang bersama, namun Sasuke tidak bisa beralasan dengan mengatakan ada urusan keluarga, padahal urusannya adalah menemui Sakura di halaman belakang sekolah.

Akhirnya Sasuke memilih untuk menelfon Sakura menurunkan gengsinya. Suara telfon tersambung terdengar namun tidak kunjung di angkat oleh orang yang di telfonnya.

Sasuke berdecak kesal saat telfonnya tidak di angkat, dan untuk pertama kalinya ia mengirimkan pesan untuk Sakura.

From: Sasuke Uchiha
To: Sakura Haruno

Dimana? Aku sudah dua jam menunggumu di sini, ada sesuatu yang penting ingin ku bicarakan padamu. Aku akan menunggumu sampai datang.

Beberapa menit berlalu Sasuke menunggu balasan pesan dari Sakura namun tak kunjung di balas oleh gadis itu.

Jangan-jangan Sakura kini sedang bersama Sasori. Laki-laki berambut merah itu menghasut Sakura agar tidak menemuinya, makanya sudah dua jam berlalu Sakura tidak kunjung datang.

Sasuke mengepalkan tangannya. Ingin sekali ia menjauhkan murid baru itu dari Sakura tapi mustahil. Itu karena Sakura dan Sasori sudah berteman sejak mereka masih kecil. Laki-laki merah itu sudah pasti menyukai Sakura, sama seperti dirinya. Makanya Sasori tidak ingin dirinya dekat dengan Sakura.

The Bad Truth (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang