Chapter 16

110 19 1
                                    

Cerita ini hanya fiksi, murni dari otak halu Author. Cerita ini mengandung unsur kekerasan dan pembunuhan, tidak diperkenankan untuk yang masih dibawah umur. Harap bijak dalam membaca.

Soo, Enjoy with my new story.

_o0o_

Sentuhan hangat terasa menyentuh pipi Zathura, membuat gadis itu membuka matanya perlahan dengan pandangan yang masih buram.

Kesadaran Zathura pulih dalam sekejap, ia tersentak dengan terduduk. Alangkah terkejutnya ia mendapati dirinya kembali bangun di UKS dengan banyak guru yang mengelilingi. Mr. Johan juga menatapnya penuh khawatir.

"Ada apa sayang? Apa ada yang sakit? Katakan!" Mr. Johan bertanya seraya mengelus surai lepek Zathura.

Napas Zathura memburu dengan pandangan menelisik ke segala arah, "Chaser mana?" tanya nya cepat. Membuat raut Mr. Johan berubah datar.

"Tidak perlu mencari mereka, sekarang yang terpenting, kau baik-baik...," belum sempat Mr. Johan menyelesaikan ucapannya, Zathura dengan cepat turun dari kasur UKS dan menerobos kerumunan guru untuk segera keluar dari sana.

"Zura ... Zathura!" panggil Mr. Johan juga ikut menyusul.

Zathura menerobos para murid di sepanjang koridor, tak peduli dengan pandangan mereka. Hingga dirinya berpapasan dengan Lily, "Li ... Lo liat Chaser?" tanya nya cepat seraya mengenggam tangan Lily yang kini terlihat kebingungan.

"Kayaknya, gue ngeliat mereka di ruang BK deh," jawab Lily ragu, sebab ia juga melihat dengan sekilas.

Tanpa mengatakan apapun, Zathura kembali melanjutkan langkahnya turun ke ruangan BK. Baru saja melintasi anak tangga terakhir, netranya sudah mendapati para Chaser yang keluar dari ruangan.

Ia berjalan pelan mendekati, tak mengatakan apapun. Ternyata kejadian mengerikan itu hanya sebuah mimpi, ketakutan dan rasa cemas masih menggerogotinya, namun setelah melihat mereka masih bernyawa, segalanya terasa baik-baik saja.

"Za?!" panggil Mevlana yang menyadari kedatangan Zathura. Mereka semua ikut menoleh.

Manik hitam binar Zathura saling bertemu dengan manik Hazel Alaska. Senyum tipis terukir disudut bibir Alaska, seakan senang melihat kehadirannya.

Zathura langsung menunjukkan raut judesnya, "Kayaknya semalam lo gak tidur," ujar Zathura sinis dengan tangan melipat di depan dada.

"Semalam? Emang kita bareng?" heran Alaska, mereka yang lain juga nampak bingung dengan ucapan Zathura.

Zathura tersentak, apakah semua kejadian mengerikan malam itu juga mimpi? Batin nya bertanya –tanya dengan mata membulat kaget.

Tawa Angkasa pecah seketika, ditambah Zeyn yang juga ikut tertawa mengundang senyum jahil mereka semua, selain Zathura.

THE EXTRACURRICULER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang