WARNING⚠
"Tandain kalau ada typo. Karena sesungguhnya manusia tidak luput dari kesalahan, begitupun dengan saya."
Ada sedikit perubahan dari segi alur juga ending.
Dan bagi kalian yang sudah membaca cerita ini mohon jangan spoiler!
~bagian ini telah direvisi°°HAPPY READING°°
"Gak usah songong, lo itu manusia sama kek gue. Mulut lo bisa lukain orang tanpa lo duga, dan saran gue lebih baik tutup mulut dibanding buka mulut tapi yang keluar racun semua."
~~~~~~~~~~~~~~
Haptian bosan, setelah sesi tanya jawab yang diajukan Bu Yola ia ingin sedikit hiburan. Kelas ini terlalu suram, Haptian terkekeh memikirkan ide cemerlangnya.
Masa bodoh dengan tatapan intimidasi teman-temannya, ia melangkah tak gentar membawa speaker bluetooth berukuran sedang dan menaruh tepat di meja guru.
"Mau ngapain lo?!" hardik Regan.
Haptian mengangkat bahunya acuh, diwajahnya terpatri sebuah seringaian misterius.
"ARE YOU READY GUYS!" teriak Haptian.
Mari kita mulai .... Ia sudah tidak sabar melihat respon mereka.
"ONE, TWO, ONE TWO THREE FOUR!" Haptian berteriak nyaring meliuk-liukkan badan ke kanan ke kiri.
AYO GOYANG DUMANG
BIAR HATI SENANG
PIKIRAN PUN TENANG
Haptian tersenyum puas, suara speaker mengalun keras, yang mampu memekakkan telinga. Mata mereka menajam dengan raut wajah tidak bersahabat. Ia berjoget ria menunggu demonstrasi teman-temannya.
"GALAU JADI HILANG~~" ujarnya ikut bernyanyi.
Brak!
Regan mematikan speaker bluetooth itu. Nah kan, ini yang ia tunggu sejak tadi memancing keributan di kelas ini.
"Lo bisa gak sih gak usah nyari ribut?!" pekik Regan. Emosinya memuncak memandang wajah Haptian yang tersenyum bodoh.
"Bego," gumam Anggika.
"Bener kata bu Yola, lo itu bawa dampak buruk buat kelas kita," ucap Ayana mengejek.
Haptian berjalan dengan tangan bersidakep dada, ia memerhatikan wajah teman-temannya satu persatu. "Jangan marah lah, harusnya kalian itu bersyukur gue datang ke kelas ini. Kan jadinya rame, setan aja ngeliat kalian pada takut." Ayana mendelik tajam. Mulut cabai bertambah lagi, Anggika-Haptian mulai sekarang ia akan menamai mereka "couple nyinyir."
"Kenapa Ayana sayang? Sini goyang sama abang," ajak Haptian genit dengan gerakan mata mengerling nakal.
"Gila." Ayana merotasikan bola matanya dan berlalu pergi, terlalu banyak berinteraksi dengan Haptian bisa membuatnya gila.
Haptian menyalakan kembali speaker bluetooth menulikan telinga dari peringatan Regan.
"Biar kalian sadar. Gue mau rukyah masal kelas ini."
Bacaan surat Yāsin menggema memenuhi kelas, ia terkikik sambil menaikan volume lebih besar.
"Udah yah dengerin teman-temanku, biar setan ditubuh kalian pada minggat. Kalau ada yang kepanasan atau mual-mual bilang ke gue, biar gue panggilin pak Ustadz." Lantas ia berlalu duduk mendekati Anggika, pekikan juga amarah Regan dan Ayana ia biarkan begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
12 IPA 3 (Revisi)
Mistero / Thriller12 IPA 3, kelas yang semula tak terlalu memikirkan lingkungan sekolah kini mereka dihadapi dengan kasus pembunuhan yang menyerang kelas mereka. Disaat mereka harus fokus dengan ujian sekolah yang akan dilaksanakan, mereka terpaksa harus bisa menyele...