Oke, kali ini aku akan menceritakan sedikit mengenai dua orang yang sangat berlawanan. Namun, bersahabat disaat yang sama. Dua orang yang bisa dibilang sangat berpengaruh di sekolah.
Kak Eric dan Kak Samudra. Mungkin ada yang bertanya, kenapa aku memanggil Samudra dan Eric dengan sebutan 'Kakak' sedangkan ke yang lain tidak. Hal ini karena dua orang tersebut sudah satu sekolah dengan ku sejak masih berada di Junior High School.
Kisah ini berawal ketika aku menjadi seperti siswa pesakitan. Dimana aku menjadi sasaran kebencian fans dari dua orang yang bisa dibilang sangat berpengarun bagiku. Yah, dua orang, bukan Kak Samudra. Namun, dari Maraka. Hingga sebuah keputusan yang dibuat secara terburu-buru diambil oleh Mark, dengan bodohnya Mark mengklarifikasi bahwa aku adalah adiknya. Sedangkan aku dan Mark tidak memiliki hubungan apapun.
Namun, hal ini berbeda. Kak Eric memilih untuk menjauh dan seolah-olah tidak kenal dengan ku. Hal ini lah yang membuatku sakit. Lalu? kenapa Kak Samudra tidak tahu? Karena dia baru masuk setelah Kak Eric berpura-pura menjadi asing dengan ku.
Mengenai dua orang itu. Kak Eric dan Kak Samudra. Dari segi fisik keduanya sangat berbeda. Namun, sejak Junior High School keduanya sudah sangat populer. Ya, dimana kepopuleran Kak Eric seolah-olah menjauhkan dua orang adik beradik.
Eric Louis Adhitama, biasa dipanggil Eric. Untuk ukuran remaja laki-laki bisa dibilang postur tubuhnya terlampau tinggi, mungkin 180 cm hanya selisih lebih pendek 3 cm dari Kak Yanuar. Kak Eric terlihat sangat mencolok. Dimana ia memiliki kulit putih pucat dengan rambutnya yang memang sejak lahir bewarna pirang. Netra madunya terang, jernih, sejernih air sungai. Tubuh proporsional dengan wajah khas darah campuran miliknya sangat mendukung posisinya sebagai ketua Club Dance. Dimana prestasinya dalam bidang itu tidak diragukan lagi. Meskipun olah fisik merupakan hobi nya, Kak Eric juga orang yang sangat cerdas. Bahkan dia bisa menyelesaikan rubic cube kurang dari satu menit. Oke, cukup untuk Kak Eric.
Selanjut ya, Atlanta Samudra Rajendra, biasa dipanggil Samudra. Berbeda dengan Kak Eric walaupun keduanya memiliki tinggi yang sama. Namun, Kak Samudra memiliki kulit tan khas orang Asia Tenggara dengan surai hitam kelam sehitam kedua manik matanya. Dagu yang tajam, tegas, dengan hidung mancung dan bibir tebal, membuat siapapun terpesona ketika melihatnya. Kak Samudra merupakan ketua osis dimana sebelum jabatan itu ia ambil, Kak Samudra merupakan teman se team Kak Eric dalam club dance yang menoreh kan banyak prestasi untuk sekolah.
Kak Samudra, walaupun dia sangat ramah. Namun, ntah kenapa aku merasa bahwa laki-laki itu tidak menyukaiku. Dari tatapannya tersirat seperti sebuah kebencian yang tidak aku pahami. Tetapi, kata Kak Eric, selama ia tak menganggumu, biarkan saja. Aku pun meyakini itu. Namun, hatiku berkata lain, ingin sekali aku mencoba berbicara atau sekedar dianggap keberadaanku olehnya. Tapi itu tidak pernah terjadi, sebelum kejadian di taman belakang sore itu.
Walaupun keduanya bersahabat. Banyak sekali perbedaan diantara keduanya. Kak Eric 'ketika di sekolah' ah tidak, sejak kejadian pembullyan itu, berubah menjadi seseorang yang dingin, jarang senyum, dan jarang berinteraksi kecuali dengan orang-orang tertentu seperti Kak Samudra. Berbanding terbalik dengan Kak Eric. Kak Samudra memiliki sifat yang hangat dan ceria walaupun ketika dia diam atau serius wajahnya terlihat seram. Keduanya berlawanan, bagaikan bulan dan matahari. Begitulah julukan dari siswa-siswi yang menjadi pengagum keduanya. Namun, Kak Eric tetaplah Kak Eric yang penuh kehangatan ketika berada dirumah. Tetapi menjadi asing ketika di sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Rasa || Kim Sunwoo
Fiksi RemajaJatuh bukan sekedar kata, malainkan rasa Jika aku ditakdirkan menjadi hujan, maka aku akan selalu berdiri, dan siap kau jatuhkan berkali - kali . . . #tentangrasa - disclaimer: all about halusinasi penulis sebagai fans Eric dan Sunwoo garis keras so...