Prolog

50 5 0
                                    

Pukul dua pagiSuara hati kedap dalam sepiIngin ku menangis menumpahkan eluh di pipinamun apa dayaku, jika tangis ku tak lagi membekas dihatimu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul dua pagi
Suara hati kedap dalam sepi
Ingin ku menangis menumpahkan eluh di pipi
namun apa dayaku, jika tangis ku tak lagi membekas dihatimu

Gelap, kupandang langit langit kamarku yang gelap. Perlahan kuraih benda pipih yang selama ini sangat berjasa dalam melukis rasa. Harap - harap cemas ku melihat sebilah aplikasi wassap, berharap namamu menyemat diantara yang tak diharap. Namun nihil, pesan yang ku kirim kan dua hari lalu masih kelabu, belum bertanda biru.

Lu tatap nanar layar handphone ku. Ku kirimkan sendu yang keluar melali peluh di pelupuk mataku. Ku tak tau apa yang ada dipikiranmu.

Namun satu rasaku untuk mu. Satu harapanku untukmu. Bahagialah selalu.

____________________________________________

____________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

26th August 2020

Tentang Rasa || Kim SunwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang