Part 12

985 10 0
                                    


Milo menyinggungkan senyum miring saat melihat seorang laki-laki tergesa-gesa menghampiri meja yang ia dan asisstantnya tempati. Sambil melirik jam yang ada ditangannya Milo berkata. "Anda telat satu menit pak."

"Maaf saya terlambat. Dijalan macet sekali." ujarnya masih dengan nafas terengah-engah.

"Eung iya gak pap.." omongan pak Agus terpotong.

"Anda tahu pak Shaka? anda sudah membuang waktu berharga saya walaupun hanya semenit. Waktu adalah uang." ujar Milo dengan tangan bersedekap.

"Maafkan saya. Biar nanti saya ganti rugi atas keterlambatan saya." ujar Shaka dengan wajah yang datar.

"Saya tidak menyangka perwakilan dari PT Aruma Jaya sangat buruk. Sepertinya saya akan sampaikan langsung tentang keterlambatan anda kepada atasan anda nanti."

"Silahkan." saut Shaka masih dengan wajah datar. Sedangkan Milo hanya menampilkan senyum tengil khasnya.

"Oke, silahkan duduk. Ah, sebelum itu perkenalkan saya Milo Matheo sebagai Site Pelaksana yang akan membantu PT Aruma Jaya dalam pemasangan instalasi jaringan di kantor bapak." Milo mengulurkan tangannya tak lupa juga dengan senyum tengil miliknya.

"Saya Shaka Xabier seperti yang pak Milo tahu, saya assistant dari pak Anwar selaku direksi PT Aruma Jaya yang saat ini berhalangan hadir." Shaka menyambut uluran tangan Milo.

Pak Agus menelan ludah dengan susah payah kala merasakan atmosfer yang berbeda sejak awal kedatangan perwakilan dari PT Aruma Jaya itu. Terlebih saat melihat atasannya dan perwakilan client nya saling melempar tatapan tajam dan saling mencengkram tangan dengan erat, seperti ada dendam pribadi.

"Ehehe... mohon maaf pak apakah kita bisa memulai rapatnya?" dengan nada tidak enak pak Agus mengintrupsi keduanya. Jika tidak, kemungkinan tangan satu diantara keduanya akan ada yang remuk dan mungkin jika mereka memiliki laser dimatanya, kepala mereka akan sama-sama berlubang. Mengerikan zzzz...

"Ya tentu. Silahkan duduk pak Shaka." Shaka masih dengan wajah datarnya menuruti ucapan dari Milo.

Dengan kaki yang dinaikan satu keatas paha dan bersedekap Milo berkata. "Jadi apa yang bisa saya bantu?"

"Seperti yang atasan saya katakan kepada pak Agus bahwa kantor kami meminta bantuan kepada kalian untuk membantu memasang instalasi jaringan dilantai terbaru kantor kami. All in termasuk seperangkat wifi ditiap-tiap lantai, berikut juga dengan komputer, laptop, printer dan lain-lainnya." Shaka menyandarkan tubuhnya lalu bersedekap.

"Lalu kami meminta tenggat waktu selama dua minggu harus sudah selesai, karna perusahaan kami tidak memiliki banyak waktu kosong untuk menunggu kalian menyelesaikan pekerjaan kalian. Tenang saja kami akan memberikan budget yang sesuai dengan kinerja kalian."

"Pak Shaka bisa memberikan kami budget berapa?"

"150 juta."

"Oke."

"Tolong berikan yang terbaik kepada perusahaan kami."

"Tentu. Saya akan usahakan selalu memberikan yang terbaik kepada setiap client kami."

"Bapak bisa mulai pemasangan besok. Tolong jangan datang terlambat."

"Tentu saja saya tidak akan terlambat, tidak seperti anda." Milo mengeluarkan smirk andalannya.

"Baik."

"Sepertinya pembahasan hari ini cukup sampai disini. Selebihnya bapak bisa berbicara dengan pak Agus selaku asisstant saya. Terimakasih pak Shaka atas kepercayaan dan kerjasamanya kepada kami." Milo dan Shaka saling berjabat tangan.

Friends With BarokahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang