Part 20

854 6 0
                                    

Mohon maaf lahir dan batin ini mah ya, yang masih dibawah 21 tahun apalagi dibawah 18 tahun mohon banget untuk skip part ini yaa huhu

WARNING !!! 21+

***

Celli mengikat rambutnya seraya berlutut dibawah kaki Milo. Sebelum memulai aksinya, Celli menampilkan senyum miring yang dibalas desis pelan oleh laki-laki itu. "Sial."

Melihat adik Milo yang sudah berdiri tegap, tangan lihat Celli mulai menggenggam itu. Sedikit meludah lalu mengurut pelan miliknya. "Mine."

Lalu Celli masukan kedalam mulutnya sendiri. Mengulum pelan layaknya lollipop manis seperti yang ia makan waktu kecil. "Ahh.."

Desahan Milo membuat Celli bersemangat memanjakan laki-laki itu. Menjilat, mengulum, memutar lidahnya dengan lihai, menyapu seluruh asset berharga milik mereka.

Tak hanya itu, dengan jahil Celi meremat-remat kecil bola yang tergantung bebas dibawah pusaka Milo. "Cell, gue rasa lo perlu nyedot biji gue deh."

Dengan nafas yang terengah Milo meminta Celli melakukan salah satu hal yang laki-laki itu sukai saat blowjob. "Mypleasure King."

Celli melaksanakan perintah Milo mulutnya tanpa rasa jijik menyedot dua bola itu seraya memperhatikan kepala Milo yang terangkat.

Milo kembali menyodorkan adiknya ke mulut Celli. Sambil memaju-mundurkan kepala Celli dengan cepat. "Cell bentar lagi mau keluar. Mana tete lo sini, selipin Panbe di tete lo."

Kedua payudara mungil Celli mengapit adik kecil Milo, digosok-gosok pelan dengan nafas terengah-engah, "Cell, buka mulut lo."

Celli membuka mulutnya dengan lidah terjulur dan cairan putih kental memenuhi mulut dan seluruh muka Celli. "Ahh.." Milo mendesah lega. Sedangkan Celli mengambil tisu diatas nakas dan mulai membersihkan cairan yang baru saja Milo keluarkan.

"Come here baby girl, I want to puk puk your ass." Milo mengerling nakal yang dibalas senyum miring oleh Celli.

Celli merangkak ke atas tubuh Milo yang sedang bersandar pada kepala kasur lalu duduk tepat di atas adik kesayangannya.

Menggoyangkan pinggulnya pelan, menggoda Sang Empu yang sedang mengerang karna merasakan Panbe kembali on.

Milo menarik leher Celli dan menciumnya dengan rakus tak lupa tangannya meremas gundukan yang sangat disukai oleh kaum Adam.

"Hahh.. hah.. hahh.." nafas mereka terengah-engah.

"Gue gak bisa nafas sialan."

"Hahaha.. sorry Cell, your lips like a drugs. Candu."

Celli kembali memulai aksinya, mencium rahang kokoh milih pujaan hatinya itu, menghembuskan pelan nafasnya di telinga laki-laki itu sambil sedikit berdoa kepada Yang Maha Cinta agar setelah penyatuan kali ini, Ia akan berkenan meniupkan rasa cinta di hati Milo untuk dirinya.

"Can I make a sign here?" tanya Celli saat setelah menciumi dan menjilat leher Milo.

"Yes ofcourse By. Tapi jangan sampe ketara banget ya, malu gue. Kalo mau buat yang lebih nyata di tempat yang gak keliatan aja, you know kan. Di dada gue, di atas tete." dan Celli pun menuruti.

"Mine. You're mine By." bisik Celli setelah mengukir tanda kepemilikan di leher dan dada Milo.

"Jilat puting gue By." Celli pun lagi-lagi menurutinya. Menjilat, menyedot dan menggigit-gigit kecil puting Milo, membuat Milo mengerang keenakan.

"Aaaaa anjing enak hahaha.." senyum Celli semakin lebar mendengarnya. "Gantian Cell."

Milo menarik kaki Celli dan membukanya lebar-lebar. Menjilat jari tangannya dan mulai memainkan di area kewanitaan milik Celli. "Waw.. udah basah banget ya Cell." Celli hanya tersenyum, tersipu malu.

"Kayaknya udah siap gue masukin nih."

"Mainin dulu ih."

"Siap tuan putri." Milo memasukan dua jarinya kedalam milik Celli. Yang membuat Celli memejamkan matanya.

"Enak Cell?" tanya Milo saat tangannya berhasil memporak-porandakan milik Celli.

"Eungg.."

"Apa Cell?"

"Eungg.." hanya itu yang bisa Celli jawab karna tidak bisa menahan kenikmatan yang Milo berikan.

"Mau pake lidah gue gak Cell?" goda Milo dan Celli hanya mengangguk.

"Mau?"

"Iya sialan. Do it for me." Milo tertawa kecil dan mulai memainkan lidahnya pada pussy wanita itu.

"Ahh.. fuck Mil."

"Apa Cell?"

"Fuck you Mil, cepet masukin gue!"

"Katanya mau main-main dulu."

"Sialan ih cepet gue udah gak kuat."

"Hahaha.. oke."

Milo pun memasukan Panbe ke milik Celli, memaju-mundurkan dengan tempo pelan hingga cepat. Erangan demi erangan terus bergema dalam ruang kamar berukuran tidak terlalu besar. Untung saja ruangan ini kedap suara kalau tidak mungkin sudah digerebek warga.

"Ahh... Mil.."

"Ahh... Cell."

"Fuck Mil fuck... fuck me more Mil.."

"Eungg.."

Suara mereka sudah tidak terkendali lagi. Karna kencang dan banyaknya tepukan di bokong Celli, membuat bokong Celli terjiplak tangan Milo.

"Cell mau keluarin di dalem, perut atau muka lo?"

"Bodoh, di perut aja." Dan Milo pun mengeluarkannya diatas perut Celli. Lalu tak lama ia ambruk disamping Celli. Kelelahan.

"Lo memang juara Cell. Thanks." Milo mnegecup kening Celli dan beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Sedangkan Celli mengelap bekas-bekas percintaan mereka. Percintaan your ass haha..

***

udah gais segini aja part ini wkwkw panas dingin saia buatnya wkwkw

nanti aku usahain part selanjutnya lebih panjang ya hihih

stay tuned!

enjoy gais!!

Friends With BarokahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang