wy / 01

11.9K 887 51
                                    


Lisa pov.

Maaf telah mengambil selembar uang dari dompet mu, aku bukan mencuri hanya saja meminjam nya untuk membeli makan.

Aku tidak kabur, namaku Jennie dan ini nomorku silahkan hubungi aku jika kau ingin melaporkan ku ke polisi.

Begitulah isi kertas yang aku baca.

Aku barusan dari toilet, meninggalkan dompet dan iPad mini ku di atas meja cafe.

Dan saat kembali aku menemukan secarik kertas yang bertuliskan seseorang telah mengaku mengambil uangku untuk membeli makan.

Namanya Jennie, dia gadis jujur berani bertanggung jawab atas tindakannya.

Bagaimanapun juga mengambil hak milik orang lain tanpa sepengetahuan kita itu ilegal bukan? Hemm aku harus mencari tahu tentang nya sekarang.

Aku mengambil ponselku dan segera mengirim pesan pada Bambam sekretaris sekaligus sahabatku.

"Cari tahu tentang latar belakang Jennie, aku tidak mau tahu hari ini juga kau sudah harus mendapatkan semua informasi tentangnya"

"Nee Miss"

Ekhm ngomong-ngomong perkenalkan aku Lalisa Manoban atau lebih dikenal dengan Lisa si gadis cantik dan tampan bersamaan. Hehehe itu kenyatannya.

Aku anak tunggal kaya raya, Mommy dan Daddy ku mempunyai banyak cabang perusahaan dan yang terbesar adalah LM. Group.

Dan semua itu sudah di wariskan padaku, dari mulai perusahaan dan tanah berhektar-hektar sudah tertulis atas namaku.

Daddy pensiun, tapi sesekali masih menyempatkan diri mengecek perusahan. Kadang Daddy juga mau membantu jika aku kewalahan menghandle semuanya.

Mommy menjalankan butik, itu berkembang pesat dan menjadi butik terbaik dan nomor satu di Thailand.

Yeah kedua orang tuaku tinggal di Thailand hanya aku yang tinggi di Korea. Itu karena aku harus mengurus perusahaan ku yang ada disini.

Aku juga kerap berpindah-pindah tempat, terkadang di Paris setahun di Swiss enam bulan dan masih banyak negara-negara lainnya.

Tapi saat ini aku menetap di Korea, dan dalam waktu dekat ini aku akan pergi berlibur ke las Vegas untuk merilekskan tubuh dan pikiranku.

Oh iya, umurku dua puluh enam tahun aku belum menikah tapi aku sudah berniat untuk memiliki seorang anak.

Jaman sudah canggih bukan? Aku bisa memiliki anak tanpa harus mengambil sperma dari pria.

Aku ingin hasil anak ku sendiri dari istriku.

Aku menginginkan keturunan untuk jadi alih waris ku selanjutnya, aku akan melatih anak ku mulai dari kecil agar dia terbiasa dan bisa menjadi CEO hebat sepertiku.

Dan sekarang aku mencari gadis untuk di jadikan istri yang bersedia melahirkan anakku.

Aku tidak mau gadis sembarang, aku mau gadis yang perawan, cantik, baik, menghargai ku, dan bersikap ke ibuan.

Aku tidak mencari si kaya, aku mencari sesuai kriteria yang aku sebutkan tadi.

Karena kalau dia kaya sudah jelas dia akan angkuh, dia akan semena-mena dan menghambur-hamburkan uang ku.

Aku tidak pelit, jangankan harta, jika aku sudah mencintai satu gadis maka nyawa ku pun akan ku berikan padanya.

So yeah segitu saja tentang diriku, aku ingin pergi menemui gadis bernama Jennie itu.

Bambam sudah mengirim informasi nya padaku, dan semoga ini benar dia.

Aku tidak menghubungi nomor nya, langsung menemuinya saja untuk melihat reaksinya.

Ekhm btw dia cantik, oke sekarang mari pergi ke universitas tempatnya menimba ilmu.

Aku sudah membaca data dirinya, dia anak tunggal ayahnya sudah tiada dan dia hidup berdua dengan ibunya.

Jennie masih kuliah dan umurnya baru dua puluh tiga tahun.

Dan mmm kehidupan mereka cukup memprihatinkan, Jennie dan ibunya tinggal di gang sempit dan kumuh.

Huh tidak perlu berlama-lama lagi, sekarang aku harus pergi bye!

-

Author pov.

"Hai Jennie"

Jennie yang awalnya berjalan menunduk kini mendongak menatap orang yang memanggil namanya.

"Nee?" Jennie menatap orang itu.

Orang itu tersenyum dan mengulurkan tangannya.

"Aku Lisa, orang yang kamu ambil selembar uang nya"

Seketika mata Jennie membulat tidak menyangka akan secepat ini dia di tangkap.

Jennie mengigit bibirnya, dia sedikit gemetaran meremas tali tas nya.

Lisa yang melihat itu melangkah maju mengikis jarak di antara mereka.

"Kam-"

"Aku mengaku bersalah, bawa saja aku ke kantor polisi. Aku pasrah dengan keadaan" lirih Jennie berkaca-kaca.

Lisa menggeleng, memegang pundak Jennie lalu mengusapnya dengan lembut.

"Aku tidak akan memasukkan mu kedalam penjara. chill okey" Lisa menatap dalam mata kucing Jennie.

Jennie juga menatap mata hazel Lisa, dia merasa tenang saat melihat tatapan teduh dari Lisa.

"Kamu lebih cantik dari yang di foto" Lisa mengusap pipi Jennie.

Jennie diam membiarkan Lisa mengusap pipinya. Dia merasa nyaman dengan usapan lembut gadis berponi itu.

"Ekhm, aku tidak meloloskan mu begitu saja Jennie ada syaratnya"

Jennie menatap Lisa seakan bertanya apa syarat yang dimaksud.

"Syaratnya kamu harus menikah denganku dan melahirkan keturunan untuk alih waris ku selanjutnya"

•••

Mampir! Hottie and sexy  Tiwibalabla

Mampir! Hottie and sexy  Tiwibalabla

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tbc

02/08/23

Yuhuu baru lagiii! 🤗

Ini cerita daily life jenlisa, konflik dikit masih aman lah yah. Malas bikin konflik yang berat-berat.

Ramein biar kita tetap lanjut.

Vote komen lanjut.

with you [Jenlisa]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang