wy / 29

3.8K 529 8
                                    


Author pov.

Sedari Rosé datang tadi Jennie terus mengerucutkan bibir sambil menekuk wajahnya, bukannya tidak suka dengan kedatangan Rosé, Jennie malah menjadi tidak pede dengan bentuk tubuhnya yang lebih berisi ketimbang dengan Rosé yang langsing.

Apalagi Rosé membawa Talia temannya dari Amerika, Jennie terlihat cemburu menyaksikan bagaimana gadis cantik itu terus mencuri-curi pandang pada Lisa.

"So cute, keponakan aunty cantik sekali ya" Rosé berbinar terus memuji kecantikan Louisa.

"Cantik mirip Daddy nya" kata Talia sambil menatap Lisa.

Jennie meremas selimutnya, dia benar-benar cemburu dengan Talia!

"A-ah haha terimakasih" Lisa malu-malu menggaruk kepalanya.

Jennie berdecak pelan melihat tingkah malu-malu Lisa.

"Honey aku ingin buang air kecil" ketus Jennie.

Lisa mengangguk lalu menggendong Jennie dengan hati-hati.

"Tunggu sebentar ya" kata Lisa, Rosé mengangguk saja karena dia sedang asik dengan Louisa.

"Iya Lisa" Talia mengangguk sambil tersenyum.

Sesampainya di dalam toilet Jennie langsung mengigit lengan Lisa dan memukul-mukul dadanya.

"Aagh s-sayang sakit sssh" Lisa meringis, dia dengan cepat mendudukkan Jennie di atas closet.

"Jahat" suara Jennie bergetar, dia menendang-nendang kaki Lisa menumpahkan kekesalannya.

Lisa menghela nafas pelan, dia berjongkok mengambil kedua tangan Jennie untuk di genggam.

"Kenapa hemm" lembut Lisa sambil mengusap-usap punggung tangan Jennie.

Jennie malah melengkungkan bibirnya kebawah.

"Aku tidak cantik lagi! Aku jelek sekarang. Hiksss kamu pasti suka dengan Talia yang cantik itu" Jennie menangis menutup wajahnya.

Lisa menggeleng cepat.

"Tidak, siapa bilang? Kamu cantik dan aku selalu mencintaimu. Kenapa bisa berpikir seperti hmm?" Lisa kembali membawa tangan Jennie untuk di genggam.

"Hikss.. aku gemuk tidak langsing seperti Rosé hik aku juga tidak cantik seperti Talia. Kamu pasti malu mempunyai istri sepertiku hikss.." Lisa berdecak menggelengkan kepalanya.

"Sayang, kamu cantik, tubuhmu hanya lebih berisi setelah melahirkan Louisa. Jangan berpikir yang tidak-tidak karena aku tidak menyukainya" Lisa menghapus air mata Jennie.

"Aku tidak percaya diri hmmp aku ingin diet.." cicit Jennie.

"Mwo? Apa aku tidak salah dengar, diet? Yang benar saja Jennie Manoban. Tidak" tegas Lisa.

Jennie malah semakin terisak.

"Huwaaaa aku hanya tidak ingin kamu berpaling dariku, apa salahnya aku diet agar kamu tidak tertarik dengan Talia. Hiksss aku cemburu kamu tau.."

"Aku tidak tertarik dengan siapapun kecuali itu dengan kamu, Jennie. Kamu boleh diet setelah Louisa berumur satu tahun, untuk sekarang jangan berani untuk diet karena aku akan marah"

"Tap-

"Sst aku mencintai mu, mau bagaimanapun bentuk tubuhmu aku akan tetap mencintaimu. Ingat itu dan buang pemikiran buruk mu itu jauh-jauh"

Chup

Lisa memberikan ciuman lembut di kening Jennie.

Jennie memejamkan mata merasa lega mengedar ungkapan Lisa.

"Aku sangat mencintaimu, jangan pernah berpaling dariku honey" Jennie memeluk leher Lisa.

"Never, Jennie Manoban cintanya aku" Lisa tersenyum mencubit pipi mandu Jennie.

Jennie tersipu.

"Love you Daddy" ungkap Jennie lalu mengecup bibir Lisa.

"Love you too Mommy" balas Lisa mengecup bibir Jennie.

Setelah itu keduanya sama-sama tersenyum.

"Ssh aku ingin kencing honey" Jennie mengigit bibirnya.

"Ah iya aku hampir lupa hehehe" Lisa sigap menurunkan celana Jennie.

"Jangan lihat honey, malu.." cicit Jennie menutup kewanitaannya.

"Aigoo aku bahkan sudah sering melihatnya. Tidak usah malu sayang" Lisa menyingkirkan tangan Jennie, dia bisa dengan jelas melihat air kencing Jennie keluar sekarang.

Wajah Jennie memerah saat kewanitaannya di tatap intens oleh Lisa.

Puk

Jennie memukul pelan pundak Lisa.

"Aku malu aagh" Jennie memekik pelan dan Lisa tertawa terbahak-bahak.

"Istriku istriku.." Lisa geleng-geleng kepala.

•••

Tbc

03/12/23

Mommy Louisa cembulu.

Vote komen lanjut.

with you [Jenlisa]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang