wy / 10

4.8K 645 23
                                    


Author pov.

Malam yang sunyi, Lisa dan Jennie sama-sama diam sibuk dengan pemikiran masing-masing.

Lisa sibuk memikirkan bagaimana cara membujuk istrinya, dia kurang tahu bagaimana cara meluluhkan hati wanita.

Jennie juga sibuk berkutat dengan pikirannya, seharunya dia tidak perlu marah pada Lisa begitu pikirnya. Di satu sisi dia juga merasa sangat sensitif jika Lisa tidak membolehkannya melakukan apapun yang dia inginkan.

Intinya Jennie sedang merasakan sensitif dan tidak ingin di tolak keinginannya.

Mungkin itu efek dari si kecil.

"Aku benci keheningan ini" batin Lisa melihat Jennie dari sudut matanya.

"Mending aku tidur saja" batin Jennie.

Klik

Jennie mematikan lampu tidur di sebelahnya, dia menjadikan bantal sebagai penghalang antara dirinya dan suaminya. Setelah itu tidur memunggungi Lisa.

Lisa tercengang, dia semakin bingung tidak tahu harus bagaimana berbicara dengan istrinya.

"Huhh" Lisa menghela nafas berat kemudian ikut berbaring memandangi punggung Jennie.

"Good night wife" gumam Lisa.

-

Jennie pov.

Ini hari weekend, pagi ini aku memutuskan cepat bangun dan memilih keluar mansion untuk melakukan joging pagi.

"Hai, tetangga baru?" aku menoleh saat pria asing mendekatiku.

Mansion Lisa sangat tertutup dan sangat privasi, itu makanya orang tidak tahu aku ini siapa.

"Nee" aku mengangguk.

"Ah pantas saja wajahmu tampak asing. Kenalkan aku Nam Yoon-soo, kamu?"

"Jennie"

Pria bernama Yoon-soo ini tersenyum menganggukkan kepalanya.

"Senang berkenalan denganmu Jennie" Yoon-soo mengulurkan tangannya.

Aku hendak menjabat tangannya namun terhenti saat tangan seorang menggenggam erat tanganku.

Ternyata ini Lisa, suamiku.

"A-ah s-sajangnim" Yoon-soo membungkuk, dia terlihat gugup sekarang.

"Hem. Kajja" Lisa dengan wajah datarnya menarik lembut tanganku ke arah mansion.

Aku hanya mengikutinya saja tanpa ada bantahan sama sekali.

Ceklek

Lisa membuka pintu mempersilahkan ku masuk duluan.

Hug

Setelah Lisa memeluk erat tubuhku.

"Huhh.. aku panik saat tidak menemukan kamu di tempat tidur. Aku takut kamu pergi dariku" lirih Lisa.

Pergi? Aku tidak sekanak-kanakan itu untuk pergi.

"Aku hanya melakukan joging pagi" kataku.

"Kenapa tidak membangunkan ku? Aku bisa menemanimu" Lisa mengusap kepalaku.

Aku diam, lagian aku tidak berniat mengajaknya joging pagi. Aku masih kesal karena dia tidak mengijinkan ku melayaninya.

Jujur aku sedikit tersinggung dengan ucapannya tadi malam.

"Aku mau mandi" aku melepaskan pelukannya.

"Aku tidak suka kamu mengalihkan pembicaraan" Lisa memegang lenganku menghentikan ku.

"Aku juga tidak suka kamu melarang ku melakukan sesuatu. Aku tersinggung dengan ucapan mu tadi malam, kamu egois" entah keberanian apa aku mulai berani marah pada Lisa.

"C'mon, aku hanya ingin kamu istirahat tanpa merasakan lelah"

"Berdiam diri akan membuatku mudah lelah. Sudahlah tidak usah di perpanjang lagi, terserah saja jika aku tidak boleh melayani kamu. Awas aku mau mandi" aku sengaja menyenggol lengannya.

"Daddy mu sangat menyebalkan baby Mommy kesal" aku mengadu menggosok perutku.

Menyebalkan! Pagi ku rusak gara-gara si bambu panjang.

Huh mending aku berendam saja untuk merilekskan tubuh dan pikiranku.

•••

Tbc

18/08/23

Wkwk masih aja ternyata.

Vote komen lanjut.

with you [Jenlisa]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang