CHAPTER 14

2.1K 201 131
                                    

Hai para readers kembali lagi dengan nona ri💋✌️

Cepat banget udah 100 vote😭

Sorry ya udah nunggu lama, karena aku lagi sibuk uas+ kerjaan yang tak henti-hentinya😢

Baiqlah markijut (Mari kita lanjut)



Happy Reading everyone🥰

Sudah dua hari ini bright mendiamkan sang anak, bukan tanpa alasan ia melakukannya saat selepas win pulang dari mansion dua hari yang lalu sang anak ternyata tetap tidak mengakui kesalahannya dan tidak ada inisiatif untuk meminta maaf kepada win, bright dan davikah pun yang melihat tingkah sang anak  hanya bisa menghela nafasnya dan meminta maaf kepada win atas tindakan buruk yang dilakukan levin.

Anak itu sulit hanya untuk mengatakan maaf kepada orang yang telah ia rugikan, apa salahnya mengakui kesalahan sendiri levin hanya selalu ingin dimengerti apa kali ini bright juga harus mengerti dirinya, sesekali bright pun ingin dimengerti oleh sang anak.

Bright kira setelah kejadian dua hari yang lalu, anaknya akan meminta maaf pada win atau setidaknya merasa menyesal atas perbuatannya tapi ternyata ekspektasi bright terlalu tinggi tidak ada sepatah kata apapun yang keluar dari mulut anaknya.

Semua cara sudah levin lakukan agar bright memaafkannya dan agar bright juga tidak mendiamkannya, sungguh dua hari ini usaha levin tidak membuahkan hasil sama sekali.


🐰🐰🐰


Pukul 23.00 malam

Saat levin sedang asik bermain game di ipad miliknya, anak itu sengaja menunggu kepulangan bright hatinya tidak tenang karena bright mendiamkannya selama dua hari penuh jadi ia bertekad untuk merayu sang daddy agar mau berbicara dengannya lagi.

Ketika mendengar suara deru mobil ia pun bangkit pikirnya pasti itu sang daddy yang baru selesai pulang bekerja, dua hari ini bright sering lembur bahkan ia sepertinya malas untuk sekedar pulang ke mansion.

“Daddy!” Teriak levin antusias sembari merentangkan tangannya meminta untuk dipeluk

Bright pun cukup terkejut karena selarut ini sang anak belum tertidur hanya untuk menunggu kepulangannya, ada rasa bersalah dalam diri bright seharusnya ia bisa pulang lebih awal agar sang anak tidak menunggunya tapi yang bright lakukan semata-mata agar sang anak dapat merenungkan kembali kesalahannya ternyata anaknya belum paham seolah tidak terjadi apa-apa dan menganggap semua masalah yang levin ciptakan hanya hal yang sepele.

Walaupun saat ini bright sedang dalam suasana hati tak bersahabat, ia tidak mau terlihat tidak peduli kepada anaknya dengan senang hati ia kembali memeluk anaknya tapi bright hanya menjawab sesingkat mungkin.

“Aku kangen banget sama daddy! daddy kangen gak sama aku?” tanya levin dengan wajah antusias

“Heum” bright hanya menjawab dengan deheman

“Levin kenapa belum tidur?” tanya bright sembari melepaskan pelukan sang anak

“Kok daddy masih panggil aku pakai nama?” tanya levin dengan mata berkaca-kaca

Levin paham dengan respon dari daddynya karena saat bright marah ia akan memanggil levin dengan sebutan nama saja tidak ada ucapan “sayang, nak, anak tampan, jagoan daddy” levin cukup peka dengan keadaan bright saat ini, tak hayal dirinya merasa sedih tetapi ia menganggap semua perlakuan cuek bright karena ulah dari win.

Bukannya menjawab pertanyaan sang anak tapi bright justru mengalihkan topik dan berujar.

“Daddy ngantuk mau tidur” ucap bright sembari meregangkan lehernya yang cukup pegal

My Lovely Mommy [Brightwin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang