CHAPTER 13

2.1K 226 96
                                    


Hai, gak lama kan nungguin aku up?😅
Karena chap 12 sudah 100 vote
Markijut (Mari kita lanjut)🥳

Happy Reading...

Levin tidak terima melihat sang daddy sedang tertawa bersama dengan pria yang levin tidak sukai, ia terlalu takut jika bright mencintai orang lain lagi setelah mendiang ibunya, ya levin sangat egois bahkan ia ingin bright terus mencintai namtan, menurut levin namtan tidak akan tergantikan.

Dengan perasaan marah levin mendorong punggung win dari belakang hingga pria imut itu terjatuh ke kolam berenang refleks bright pun terkejut dengan kejadian yang baru saja ia lihat.

BYURRR

"Win!" teriak bright

Kemudian bright pun langsung menyeburkan diri untuk menolong win, sontak levin dan gigie melihat tindakan bright membuat mereka berdua kesal.

"Win, kau tidak apa-apa?" tanya bright sembari menopang tubuh win, win pun terkejut atas tindakan yang dilakukan oleh bright.

"Tidak apa-apa phi, aku bisa berenang kok" jawab win sebisanya karena melihat raut wajah bright yang penuh ke khawatiran

Mendengar jawaban dari pria imut itu, bright merasa lega kemudian maniknya menatap tajam ke arah levin lalu membantu win untuk naik ke tepian kolam saat bright akan melangkahkan kakinya menuju sang anak tiba-tiba win menahan lengan bright, win tau ekspresi bright saat ini sedang tidak bersahabat maka dari itu ia menahan lengan yang lebih tua agar levin tidak terkena amarah dari bright.

"Phi" ujar win sembari menahan lengan yang lebih tua

"Lepas win" ucap bright dengan datar maniknya menatap lekat win

Yang ditatap pun memberi gestur agar jangan memarahi levin, entah mengapa saat win yang meminta bright luluh, perlahan gengaman win ditangannya mulai mengendur, saat bright berusaha mengontrol emosinya tiba-tiba levin berujar.

"KENAPA DADDY MAU MARAHIN AKU?!" teriak levin dihadapan bright dan win

Sungguh melihat nada bicara dari anaknya membuat bright terkejut, mengapa anaknya bisa berbicara sesarkas ini.

"LEVIN!" Teriak balik bright sembari melangkahkan kaki menuju sang anak

Win yang melihat bright menghampiri levin pun ia mengikuti langkah kaki bright dari belakang kemudian win berujar.

"Phi udah-udah phi" cegah win dengan memegang lengan bright

"Kenapa win? kenapa kamu ngelarang aku untuk memarahi anak itu" jawab bright sembari menunjuk anaknya

"Kita bisa bicarain ini baik-baik phi, gak perlu pakai emosi" jelas win dengan mengusap lembut lengan bright agar pria itu dapat mengendalikan emosinya.

Karena menurut win percuma menyelesaikan masalah menggunakan emosi, justru itu akan membuat levin semakin membangkang, win tidak mau jika levin berpikir bright tidak menyayangi dirinya lagi. yang levin butuhkan hanyalah kasih sayang dari seseorang yang benar-benar tulus karena semenjak bright dekat dengan beberapa wanita atau entah memperkenalkannya kepada levin semua wanita itu hanya menganggap kehadiran bright saja mereka semua tidak memperdulikan levin meskipun levin adalah anak bright, mata wanita itu semua hanya tertuju kepada daddynya itulah mengapa levin tidak ingin jika bright mencari ibu baru untuknya.

"PHI WIN JANGAN SOK NGEBELA AKU DI DEPAN DADDY DEH!" Teriak levin sembari mengepalkan jemari tangannya

"DADDY MAU MARAHIN AKU KARENA DIA KAN!" ujar levin sembari menunjuk ke arah win

"Kamu tuh gak bisa sekali aja ngeliat kebaikan phi win buat kamu?!" tanya bright kepada anaknya

"Daddy nahan supaya gak marahin kamu juga karena phi win" ujar bright

My Lovely Mommy [Brightwin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang