LJ 10

571 30 0
                                    

Keesokan paginya, Jeno telah berdiri didepan pagar sekolah tempat Jaemin mengajar, Jaemin menghampiri dan berdiri didepan Jeno, dia lipat kedua tangannya didepan dada.

"Untuk apa Tuan Lee yang terhormat ini meluangkan waktu kemari, apa ada yang bisa saya bantu TUAN.LEE.YANG.TERHORMAT?"

"Kau kemanakan Jisung, aku menemui Mark Hyung namun Jisung tidak disana, kau membawa anakku kemana Jaemin?"

"Kau lupa bahwa akulah orang yang telah melahirkan Jisung, jadi akupun berhak atas Jisung bukan hanya dirimu"

Jeno tersulut emosi dan mencengkram leher kemeja Jaemin "KAU TIDAK TAHU APAPUN JAEMIN, AKU BUTUH JISUNG, DIA HARUS BERADA DISISIKU!"

Jaemin mendorong Jeno dan menamparnya "KAU BUKAN BUTUH DIA TETAPI KAU INGIN MEMPERALAT DIA DAN MENJADIKAN ANAKMU SENDIRI SEBAGAI ROBOT, KARENA KAU TAKUT JIKA JISUNG AKAN MENGHANCURKANMU DIKEMUDIAN HARI"

Jeno berdecih dan menatap Jaemin "Tahu apa kau dengan rencanaku Jaemin?"

"Aku tahu semuanya, kau cari saja orang lain jangan Jisung anakku yang harus kau siksa, aku tidak akan membiarkan itu terjadi"

Jeno berbalik dan meninggalkan Jaemin, dia kendarai kembali mobilnya untuk kembali kekediamannya, begitu pula dengan Jaemin, sesampainya di rumah, Jaemin mendapat panggilan masuk dari suami sahabatnya yaitu Lai Guanlin.

"Ada apa hyung?"

Papa~ Ji rindu, kapan Papa akan ke China untuk bertemu dengan Ji?"

Jaemin tersenyum "Ji sabar ya, di Korea belum saatnya libur sekolah sayang, jika disini telah libur semester Papa akan mengunjungi Ji disana oke. Baiklah berikan telepinnya kepada Daddy Lai"

Jisungpun menyerahkan handphonenya dan meninggalkan Jaemin serta Guanlin untuk mengobrol.

"Hyung, aku titip Jisung lebih lama lagi ya, Jeno masih saja bersikeras untuk merebut Jisung kembali, aku takut dia akan menyakiti Jisung lahi Hyung"

Kau tenang saja Jaemin, aku dan Renjun akan menjaga Jisung disini, kau fokuslah mengajar dan pastikan Jisung tidak berusaha merebut Jisung kembali, baiklah Jaemin aku tutup, mereka saatnya untuk belajar"

"Baiklah Hyung"

Jaemin meletakkan handphonenya dan merebahkan diri di atas kasur lalu terpejam.

LEE JISUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang