LJ 18

405 20 0
                                    

Bertepatan dengan terkejutnya Jeno mengenai Jaemin dan Haechan yang curiga kepadanya dan juga Mark kakaknya, seseorang menerobos masuk ke dalam ruangannya,

"Maaf presdir, Tuan ini memaksa masuk, saya telah mengatakan bahwa presdir sedang sibuk namun tetap saja"

Jeno mengangguk dan sang sekretaris yang mengerti pun langsung mengundurkan diri dari hadapan Jeno untuk keluar ruangan dan kembali ke tempatnya bekerja.

Jeno menatap tajam pria didepannya "Apa maumu?'

" santai sepupu, aku hanya ingin berkunjung, aku takut setelah kau berkabung, kau akan kehilangan kesehatanmu"

"Apa maksudmu?"

Jeno melihat pria tersebut mengedikkan bahu dan berjalan menuju sofa single lalu menjulurkan kakinya di atas meja, Jeno mencoba untuk tidak tersulut emosi, atau itu akan membuat pria yang menyebut dirinya sepupu Jeno ini kian tertawa lepas,

"Sudah bertahun-tahun sejak calon anakmu meninggal, apa kau sudah menemukan calon penerusmu Jeno?"

Jeno berdecih dan menatap pria tersebut dengan remeh "Kau tenang saja Eric Lee, akan tiba saatnya kau akan mendapat kejutan bukan disaat hari lahirmu"

"Kau ingin menikahi Jaemin? Apa mungkin Jaemin menerimamu setelah kau membunuh anaknya?"

"Bajingan, kau yang telah meracuni Jaemin saat dia hamil, dan kau juga yang menyebabkan anakku harus meninggal sebelum dilahirkan"

"Rupanya kau telah mengetahui semuanya, lalu kenapa kau tidak melaporkanku kepada polisi? Aku tahu kau pasti tidak cukup bukti untuk menuduhku"

"Kau salah Eric, aku tengah mengasihani mu agar kau bisa menghirup udara bebas lebih lama"

Eric berdiri dan menatap Jeno dengan tajam "Kita lihat, kau atau aku yang akan kalah, kau hanya memiliki Jaemin yang kini membencimu, sedangkan aku memiliki segalanya, setelah kau tamat, aku yang akan menduduki deretan orang kaya no. 10 di korea" Eric berlalu dari ruangan Jeno dengan tertawa angkuh.

Kau salah Eric, mata-matamu yang kau kirim dari awal telah berhianat padamu, kau tak cukup informasi untuk mengetahui yang sebenarnya terjadi. Hingga saat itu tiba, aku Lee Jeno akan membuat kau tidak akan pernah melupakan momen penting ini, Batin Jeno seraya memandang remeh pintu yang tertutup setelah kepergian sepupunya Eric.

LEE JISUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang