LJ 21

537 24 11
                                    

Jaemin memilih untuk ke cafe, dia berfikir jika surat itu berisi kenyataan-kenyataan pahit yang selama ini dirahasiakan oleh keluarga Jeno, masih ada Haechan yang akan menenangkannya.

Dengan perlahan dia buka surat tersebut, dia tatap tulisan besar disudut kiri atas, UNTUK CALON MENANTU EOMMA, Jaemin menghela nafas panjang dan melanjutkan membaca isi surat untuknya,

Sebelumnya Eomma meminta maaf jika Jeno terlambat memberikan surat ini padamu, Eomma juga tahu kau akan membencinya setelah semua yang dia perbuat termasuk kepada Jisung. Untuk kali ini Eomma mohon percayalah dengan semua yang Eomma tulis disini untukmu. Kau pasti ingat semama kalian sekolah, Jeno adalah lelaki yang sangat mencintaimu, dia juga rela melakukan apa saja demi dirimu. Hingga pada suatu hari, kau dinyatakan hamil dan Jeno adalah orang yang paling bahagia, dia menceritakan semua angan-angannya bersamamu dan anak-anak kalian kepada Eomma. Namun, 3 hari sebelum kau melahirkan, ada seseorang yang sangat iri dengan Jeno dan mencoba merampas kebahagiaan kalian dengan cara mencelakaimu yang tengah mengandung Jisung, kau pasti masih mengingat orang yang mengatas namakan Jeno dan memberimu minuman, di dalam minuman tersebut terdapat racun yang membuat Jisung dan dirimu kritis. Jaemin, apakah kau akan percaya bahwa orang yang paling panik saat kau dan Jisung diambang kematian adalah Jeno? Tapi itulah kenyataannya. Jeno harus segera membawa Jisung ke Canada agar mendapat penanganan lebih lanjut, dia tidak mengatakannya kepadamu karena dia tidak ingin kau ikut khawatir sebab kau baru saja sadar dari koma. Eomma mohon lagi padamu untuk tidak berurusan dengan sepupu Jeno yang bernama Eric Lee, dia yang menyebabkan ini semua terjadi, cukup percayalah pada Jeno, pikirkan kembali rasa bencimu kepada Jeno, dia tidak sungguh-sungguh dan tidak benar-benar jahat padamu dan juga Jisung.

Hiks... Hiks... Hiks....

"Astaga Jaemin, kau kenapa?" Haechan yang baru saja masuk ke dalam ruangan terkejut melihat Jaemin menangis begitu pilu. Jaemin masih saja terus menangis sembari memberikan surat yang telah ia baca,

"Ini sangat panjang Jaemin, aku tidak mungkin membaca semuanya, kau tenangkan dirimu lalu kau dapat cerita kepadaku" Haechan meletakkan surat yang ia terima di atas meja dan menenangkan Jaemin,

Jaemin menghela nafas "Surat itu dari Eomma Jeno, Jeno mengatakan bahwa Eomma menulis surat ini setelah Eomma dengan terpaksa meninggalkanku di rumah sakit, di dalam surat ini juga Eomma menceritakan bagaimana aku mengalami keracunan sebelum melahirkan Jisung dan akhirnya mengalami ktitis. Chan, Eomma memintaku agar aku tidak terlalu membenci Jeno"

Haechan pandangi sahabatnya yang berantakan akibat surat tersebut, lalu ia tersenyum "Tanyakan pada hatimu, aku yakin tidak akan semudah itu kau membenci orang yang sangat kau cintai. Apapun keputusanmu, aku adalah orang pertama yang selalu mendukungmu"

"Terima kasih Haechan" Jaemin memeluk sahabatnya, dia dipertemukan dengan orang baik ini.

Triiiiing

Suara telepon dari handphone Jaemin berdering, nama Jisung tertera di sana, ia segera mengangkat telefon tersebut,

"Ha-"

"Papa, apa benar Daddy ji adalah Tuan Lee Jeno?"

Jaemin terkejut dan tidak menjawab pertanyaan yang di lontarkan oleh anaknya.

LEE JISUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang