LJ 16

521 27 0
                                    

Jeno menghela nafas, ia sandarkan tubuhnya dan memandangi langit-langit ruangan miliknya, ia teringat pesan terakhir mendiang Eomma dan Appanya agar selalu menjaga Jaemin dan juga Jisung, mereka tidak ingin calon menantu dan cucu mereka terluka, cukup mereka yang menjadi korban.

TOK TOK TOK

"Masuk" jawab Jeno,

"Maaf Tuan, istri Tuan Mark ingin bertemu dengan anda" ucap sekretaris Jeno,

"Suruh dia masuk" Jeno merapikan penampilannya dan duduk di atas sofa, beberapa saat kemudian Haechan masuk lalu duduk dihadapan Jeno,

"Ada apa Haechan?"

"Aku hanya penasaran. Kemana perginya Jeno yang sangat mencintai Jaemin?"

Jeno tersenyum tipis "Orang itu masih disini, dihadapanmu"

"Dengan bangganya kau mengatakan hal itu, tetapi kau malah menyakiti hati Jaemin"

"Kau tidak akan mengerti Haechan, ada banyak hal yang tidak bisa aku jelaskan ke beberapa orang termasuk dirimu"

Haechan menghela nafas "Kau sama saja dengan Mark Hyung, sama-sama seolah menjadi sosok yang misterius padahal tidak, kau cocok sekali jika menjadi adiknya Mark Hyung, wajah kalian saja hampir mirip"

Jeno hanya tersenyum mendengar ucapa Haechan, dia menunduk dan mengangguk, Jeno membenarkan ucapan Haechan dalam hatinya,

"Seandainya aku adalah adik dari Mark Hyung bagaimana?"

Haechan menatap kesal Jeno "Akan ku buat kau menjadi samsak sebab adik iparku telah menyakiti sahabat baikku" seraya melayangkan tinju main-main di hadapan Jeno.

Haechan berdiri dari duduknya untuk berpamitan kepada Jeno, dia berlalu dari ruangan, setelahnya Jeno bernafas lega dan mengendurkan dasinya,

"Woah, Mark Hyung benar jika kakak iparku ini sangat menyeramkan"

LEE JISUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang