LJ 22

501 24 3
                                    

Selama ini Jaemin menyembunyikan rapat-rapat identitas Jeno yang sebenarnya kepada Jisung, supaya Jisung tidak membenci ayahnya sendiri.

"Papa jawab Ji"

"Jisung, kau mendapat informasi tersebut dari mana?"

"Saat di sekolah, teman-teman Ji sedang membahas Tuan Lee lalu tiba-tiba saja satu teman Ji mengatakan wajah Ji mirip sekali dengan Tuan Lee, sudah Ji katakan bahwa Ji bukanlah anak dari Tuan Lee tetapi mereka tetap mengatakan Ji anak Tuan Lee"

"Jadi, sebab itu kau menanyakan kepada Papa?'

"Iya, maaf jika membuat Papa terkejut"

"Tidak sayang. Jisung, ada yang ingin Papa bicarakan denganmu, mungkin kau akan terkejut mendengar ini, Papa adalah orang yang telah melahirkanmu, Papa adalah Papa kandungmu"

Jaemin menggigit bibir saat ucapannya tidak di respon oleh Jisung, air mata yang dia tahan jatuh begitu saja dipipi, ia berfikir bahwa dia terlalu terburu-buru  dan mungkin saja Jisung tengah membencinya, namun tidak tahu saja bahwa Jisung menangis bahagia sebab Papa yang selama ini mencurahkan kasih sayangnya adalah Papa kandungnya.

Setelah tenang, Jisung berdehem pelan dan menyamankan duduknya, "Ji rasa Papa harus ke China, kita rayakan hari Papa dan Anak disini. Ah~ Ji jadi ingin bertemu dengan Papa cantiknya Ji"

"Papa tampan, Jisung"

"Tetapi tidak lebih tampan dari Jisung"

Jaemin lega, Jisungnya bisa menerima dirinya. Hari ini Jaemin ingin berterima kasih kepada semuanya, hari bahagia perlahan menampakan batang hidungnya.

Harapan itu kembali muncul, harapan dimana Jaemin menjadi milik Lee Jeno seutuhnya, memulai dan mengakhiri hari bersama, dengan Jisung juga tentunya.

"Jaemin, ada yang menunggumu di bawah" Haechan melihat rona kebahagiaan di wajah sahabatnya, ia juga ikut bahagia.

Senyum Jaemin hilang seketika saat ia mengetajui bahwa yang menunggunya bukanlah Jeno, melainkan sepupunya yaitu Eric Lee,

"Untuk apa lagi anda datang kemari Tuan?"

"Kau tidak marah saat mengetahui bahwa kekasihmu lah yang telah membunuh anakmu?"

"Atas dasar apa Jeno membunuh darah dagingnya  sendiri?"

"Kedudukan, Jeno tak ingin kedudukannya sebagai orang kaya no. 10 di Korea tergantikan oleh Jisung, itu sebabnya sebelum Jisung lahir dia telah membunuhnya terlebih dahulu, percayalah padaku, aku memiliki bukti yang akurat"

Jaemin mengangguk-anggukkan kepala mendengar ucapan Eric, namun dia tidak sedikitpun percaya dengan semua ucapan Eric.

"Aku ikuti rencanamu, namun aku akan mengatakan semuanya kepada Jeno, karena aku lebih percaya Eomma Jeno dan Jeno, aku juga tidak akan memberi tahumu bahwa anakku masih hidup sampai sekarang berkat ayah kandungnya" Jaemin berharap dalam hati seraya tersenyum simpul sambil sesekali meyakinkan Eric bahwa dia percaya ucapan lelaki tersebut.

LEE JISUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang