MBN 6

12K 705 19
                                    

Jangan lupa Vote dan Komen ya 😄

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa Vote dan Komen ya 😄

Jangan lupa follow akunku ya 😁

Selamat Membaca 🤓

.

.

.

.

.

"Dek sini" panggil Arfan pada Ana, sedangkan Ana yang sedang fokus bermain dengan anak-anak kecil pun terpaksa menghentikan aktivitasnya.

"Ada apa sih bang?" Tanya Ana menghampiri Arfan.

"Sini gue lap keringet lo" ucap Arfan mengusap keringat Ana dengan bajunya.

"Ish bang Arfan, baju bang Arfan bau" kesal Ana melepaskan diri.

"Hahaha" tawa Arfan pecah saat berhasil menjahili adiknya.

"Abang anjink" kesal Ana mengacungkan jari tengahnya. Setelah itu Ana memilih untuk pergi menjauh dari Arfan. Sedangkan Zidan yang melihat hal tersebut pun memilih untuk membeli minuman, jajan dan tisu basah untuk Ana.

Zidan mencari keberadaan Ana, ternyata Ana sedang berteduh di bawah pohon. Sepertinya dia sangat kelelahan.

"Ekhem" dehem Gus Zidan.

"Eh Gus Zidan" ucap Ana saat melihat Gus Zidan.

"Ini buat kamu" ucap Gus Zidan memberikan keresek berisi minuman, jajan dan tisu basah.

"Eh apa ini Gus?" Tanya Ana mengambil kresek tersebut. Namun bukannya menjawab Zidan memilih untuk ikut berteduh juga bersama Ana.

"Wah jajan dan minuman, ada tisu basah juga?" Kejut Ana tersenyum senang.

"Iya" jawab Zidan mengibaskan tangannya kepanasan.

"Makasih Gus" ucap Ana tersenyum pada Zidan.

"Sama-sama" jawab Zidan tersenyum menatap Ana.

Ana memilih untuk membuka tisu basah, karena dia ingin mengelap keringatnya.

"Gus Zidan mau tisu basah ngga?" Tanya Ana menawarkan.

"Boleh" jawab Zidan. Setelah itu Ana memberikan tisu basah kepada Zidan.

Ana pun mulai mengambil jajan yang ada di keresek itu. Ana memilih untuk mengambil roti sobek. Jujur saja perutnya sudah terasa lapar.

My Bad Ning (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang