MBN 14

12.8K 769 60
                                    

Jangan lupa Vote dan komen ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa Vote dan komen ya.

Jangan lupa follow akun wp dan ig Tika ya.

Selamat Membaca 🤓

.

.

.

.

.

Beberapa Hari Yang Lalu.....

Setelah Ana sampai di rumahnya, Ana langsung masuk ke kamarnya. Dia ingin membersihkan badannya sekaligus make up yang masih ada di wajahnya. Setelah selesai Ana memilih untuk menghubungi Axel. Dia ingin meminta maaf pada Axel, karena Gus Zidan menyuruh mereka untuk putus.

"Axel angkat dong" gumam Ana.

"Ish padahal berdering tapi ga diangkat-angkat telfonnya" kesal Ana. Akhirnya Ana memilih untuk mengirim pesan saja pada Axel. Dia hanya ingin meminta maaf, dan dia tidak ingin ada masalah diantaranya dengan Axel. Akhirnya Axel membalas pesannya dan juga menelfon balik Ana.

"Hallo Xel" ucap Ana.

"Hallo Na, gue gapapa kok, lo ga perlu minta maaf" ucap Axel tersenyum di seberang sana.

"Gue beneran minta maaf sama lo ya Xel, gue ga tau kalau Gus Zidan sampe segitunya" ucap Ana.

"Gapapa Na, kalau emang kita jodoh, pasti nanti kita akan di pertemukan lagi. Tapi kalau kita ga jodoh, ya ga bakal ketemu, dan bisa jadi lo sebentar lagi mau dilamar sama orang Na" ucap Axel terkekeh.

"Cih, siapa yang mau ngelamar gue?" Tanya Ana tidak yakin.

"Ya ga tau, kok tanya saya, lagian lo kan abis dapet bunga dari penganten, biasanya bentar lagi lo kawin" ucap Axel terkekeh.

"Ck, gue aja baru putus sama lo, mana mungkin langsung nikah, atau di lamar" ucap Ana kesal.

"Ya siapa tau kan Na, ada yang tiba-tiba dateng ke rumah lo, eh udah dulu ya, gue dipanggil bokap" ucap Axel.

"Oke deh" ucap Ana, setelah itu telfonnya langsung diputuskan oleh Axel. Sedangkan Ana hanya menghela nafasnya panjang. Dia memilih untuk merebahkan tubuhnya di ranjang.

"Gus Zidan marah sama gue ga ya? Gara-gara gue marahin dia, ah udah lah, biarin aja mau marah atau engga, Ana lo itu harus sadar diri, dan lupain Gus Zidan. Mending turu" ucap Ana memeluk boneka hiunya. Boneka dari Zidan sudah Ana simpan di dalam kotak. Dia tidak ingin mengingat Gus Zidan lagi. Meskipun sebenarnya dihatinya hanya ada Gus Zidan. Saat dia berpacaran dengan Axel pun, hati Ana masih mencintai Zidan. Kenapa Gus Zidan tidak bisa hilang dari hatinya. Dia mencintai Zidan sudah begitu lama, sejak kelas 2 SMP sampai sekarang, dan rasa itu tidak pernah berubah. Justru malah semakin bertambah, yang membuat Ana semakin bingung dan berharap.

My Bad Ning (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang