MBN 7

11.9K 739 22
                                    

Jangan lupa Vote dan komen ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa Vote dan komen ya.

Jangan lupa follow akunku ya 😁

Selamat Membaca 🤓

.

.

.

.

"Wih keren lo Ana, dapet nilai 100 PR Matematikanya, ngalahin Jihan" ucap Layla terkekeh, dia bangga pada sahabatnya.

"Liat tuh muka si Jihan, kecut kek keringet dodit" ucap Axel tertawa.

"Keringet lo juga kecut Axel" ucap Dodit tidak terima.

"Jihan ngga terima Ana dapet nilai 100" ucap Layla.

"Padahal setiap siswa berhak dapet nilai 100" ucap Farel.

"Udah biarin aja" ucap Ana tersenyum senang.

"Sering-sering lo minta tolong sama sepupu lo, biar dapet 100 terus" ucap Layla pada Ana dan merangkul Ana.

"Insyaallah" jawab Ana terkekeh. Akhirnya jam pulang sekolah pun tiba. Ana memilih untuk menunggu jemputan di depan sekolahnya. Tak selang berapa lama jemputan Ana sampai. Ana pun langsung masuk ke dalam mobil.

"Pak kita mampir ke toko aksesoris ya Pak" ucap Ana pada supirnya.

"Iya Ning siap" ucapnya. Setelah itu mobil mereka melaju ke toko aksesoris. Ana ingin memberikan hadiah untuk Zidan. Setelah sampai di toko aksesoris, Ana memilih untuk langsung masuk ke dalam toko tersebut.

Ana memilih beberapa gelang untuk pria dan membeli satu jam tangan untuk Zidan. Ana membeli itu semua sebagai ucapan terimakasih pada Zidan, karena sudah membantunya mengerjakan PR Matematika. Tidak lupa juga Ana membeli kotak kado dan menulis surat untuk Zidan.

 Tidak lupa juga Ana membeli kotak kado dan menulis surat untuk Zidan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Bad Ning (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang