17

481 32 1
                                    

Setaun dong anjir gue ga update aowksowk

•••


"Morning sayang."

Dikecupnya bibir Ten yang tadinya tengah melihat suaminya tertidur.

"Ih mas cium-cium!"

"Emangnya kenapa, hmm?" Tangannya melingkar mendekatkan tubuh Ten dengannya.

"Bau!! Ishhhh, lepas aku mau masak!" Ten meronta kecil menolak pelukan Taeyong.

"Hngg, 5 menit lagi ya?" Ucapnya sambil memyamankan wajahnya pada leher sang istri.

Tangan Ten refleks mengelus rambut belakang suaminya, hampir memasuki mimpi tapi matanya langsung terbuka kembali bersama dengan teriakan Taeyong.

"Arghhh! Sakit sayang!" Tangannya mengelus belakang kepalanya yang habis di jambak sang istri.

"Makanya bangun!"

"Iya ini bangun iya." Taeyong bangun tapi masih merem melek.

"Aku mau cuci muka dulu, kamu mandi aku siapin sarapan buat kamu kekantor nanti." Ten beranjak menuju kamar mandi.

"DENGER ENGGAK?!" Teriak nya.

"Denger sayang denger!"

Dasar suami takut istri.

Skip setelah mandi, mereka sarapan bersama. Taeyong yang sudah rapi dengan jaz nya sementara Ten masih menggunakan piyama, membuat suaminya itu merengut tidak suka.

"Apa aku gausah kerja aja ya?"

Ten melotot tidak percaya dengan apa yang di dengarnya barusan, "Ngomong apa?"

"Ih aku pengen dirumah aja sama kamu, aku capek kerja sayanggg.." Tubuhnya di sandarkan pada kursi.

Ten mengangkat centong sayur, "Ngomong sekali lagi!"

"Sayanggg! Aku kan udah kayaaa."

"Ya walaupun lu bosnya juga harus kerja, gua butuh duit buat shopping coy."

"Aku-kamu, no gua-lu."

"Iya-iya, udah sana berangkat kerja."

"Kamu kuliah berangkat jam berapa? Mau aku anter enggak?" Katanya sambil menyodorkan dasi untuk dipasangkan sang istri.

"Ntar jam 9, gausah aneh-aneh dan gausah lebay. Aku kuliah enggak liburan jadi gausah di anterin." Tangannya sibuk memasangkan dasi Taeyong sementara bibirnya mengomel lucu.

Dikecupnya bibir Ten dengan cepat membuat sang empu melirik sinis, "Aku tuh perhatian sayang bukan lebay."

"No way! Mau berangkat sendiri aja. Dah sana cari nafkah, aku enggak mau punya suami miskin." Menepuk pundak sang suami lalu mengecup pipinya tanda agar ia semangat bekerja.

"Oke! Dah sayang.." Taeyong pergi dengan membawa tas di tangan kanannya dengan semangat.

"Ada-ada aja pak tua." Ten menggelengkan kepala melihat tingkah suaminya itu.

to be continued.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 05, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Di Jodohin || TaeTen✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang