"Kasian ya kamu." Ucap Om Taeyong setelah sekian hening.
Ten hanya mendehem, pusing memikirkan hubungannya dengan Jaehyun. Harusnya Jaehyun mengerti jika di posisi dirinya, bukan malah semakin menyalahkannya.
"Udah nggak usah di pikir dalem-dalem. Kamu masih punya saya, bentar lagi kan kita kawin." Ten menoleh melotot mendengar yang di ucapkan Om Taeyong.
"Apa? Saya salah?" Dengan polosnya Om Taeyong menunjuk dirinya sendiri.
"Nikah om bukan kawin." Koreksinya.
"Bedanya apa?"
"Kalo nikah itu ijab qabul, kalo kawin itu eue." Ucapnya dengan datar.
"Yaudah kita nggak usah nikah, tapi kawin aja sampe kamu hamil. Gimana?" Om Taeyong menaik turunkan alisnya menggoda Ten.
"Apesik om! Gue lagi sedih juga bukannya dihibur malah di ajak eue. Tau ah kesel! Mau pulang aja!" Ten berdiri dari duduknya dan bersedikap.
"Loh kenapa masih disini?" KAGA PEKA EMANG.
"Anjinc nggak peka lo dasar om mesum! Anterin kek! Kalo gue pulang sendiri trus di cegat orang nggak dikenal trus di per——"
Tangan Om Taeyong hinggap di atas mulutnya, "Bacot sayang. Yuk saya anter pulang."
Tiga puluh menit kemudian mereka sampai di depan rumah keluarga Kim— aka rumah Ten. Lelaki manis itu membuka pintu mobil dan keluar tanpa mengucapkan apapun kepada Om Taeyong.
"Saya siapa? Kamu siapa? Aku dimana?" Om Taeyong nyanyi, "Udah di anter nggak bilang makasih, gue eue di tengah jalan mampus kamu Ten."
Ia melajukan mobil menuju apartemennya.
TBC.
Ayo mabar among us :(
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Jodohin || TaeTen✔
أدب الهواة"Saya ini suami kamu, harusnya kamu menghargai!" "Gue nggak sudi punya suami kayak lo!" [short story]