12

2K 183 49
                                    

Sesuai rencana yang sudah dibuat tadi sore,hal yang dilakukan Wonwoo dan Jihoon sekarang adalah membaca buku di perpustakaan istana,Wonwoo berkutat dengan buku ramuan dan obat-obatan medis dari tingkat ringan sampai yang terberat,sedangkan Jihoon membaca sejarah dan silsilah keluarga kerajaan.

Jika kalian bertanya kenapa Wonwoo membaca buku ramuan dan obat-obatan medis, jawabannya karena 'kelebihan' dari Jeon Wonwoo adalah penyembuh,ia ahli dalam hal medis. Seperti ucapan Yoon di chapter 8,setelah para pemuda berhasil menguasai kekuatannya,ia akan mendapat hadiah berupa kelebihan yang tak seorang pun miliki.

Seperti halnya Wonwoo saat ini,ia penguasa hal medis bahkan para tabib mungkin tidak bisa seahli Wonwoo,karena setelah Wonwoo membaca buku ramuan itu,tak ada satupun ramuan pengembalian nyawa atau penggandaan kekuatan yang mana hal itu terdengar mustahil.

Dan cara membuat ramuan itu hanya Wonwoo yang tau.

"Ternyata disini sangat kuno walau punya kekuatan yang bisa dibilang bagus dan hebat"
Celetuk Wonwoo seraya menutup buku ramuan dengan kasar setelah ia membuat pelindung suara.

"Ya,anda bisa melihat sendiri tuan muda Jeon Wonwoo jikalau disini Sangat menjujung tinggi tata Krama yang sangat ketat,tidak ada ponsel,tidak ada internet,dan sebagainya"
Sahut Jihoon

Jihoon sengaja menyebut nama Wonwoo menggunakan marga dari moongoddes,karena ia kelewat gemas ingin menyekek temannya itu.

"Jangan ngomong pake bahasa kayak gitu,geli Ji. Biasanya juga gue lo"
Gidik Wonwoo

"Ya Lo nya aneh,udah tau ini dikerajaan,jelas kuno lah!"
Kesel nih Jihoon lama-lama.

"Oh iya,Lo bakal ngelatih kelebihan Lo dimana?"
Tanya Wonwoo

"Lapangan belakang istana? Ah jangan nanti ketahuan,mungkin dimimpi bareng sama Lee"
Jawab Jihoon dengan mata yang masih fokus membaca.

Hayo tebakk,apa kelebihan Jihoon~~~.

"Pinjam saja buku itu,dan baca dikamar,sebentar lagi perpus ini bakal ditutup karena jam kerja udah habis Ji"
Ucap Wonwoo

"Lo gak pinjem juga?"
Tanya Jihoon setelah melihat Wonwoo mengembalikan buku penuh tutorial membuat ramuan yang tadi Wonwoo baca.

"Gw bawa,tapi ini buat Minghao"
Jawab Wonwoo

"Kenapa Minghao gak ikut kesini aja kalo dia mau baca juga?"
Tanya Jihoon

"Dia gak minta sih Ji,cuma ini buku cocok sama kelebihan dia,jadi gw bawain aja siapa tau tuh anak butuh"
Ucap Wonwoo yang diangguki Jihoon

"Yaudah yuk balik,gw mau baca nih sejarah sama silsilahnya bareng Jisoo Hyung and Seungkwan karena gw yakin mereka butuh banget ini,Lo tau sendiri kan kelebihan mereka tuh apa,jadi gw yakin banget mereka butuh ini"
Ucap Jihoon seraya melangkah mendahului Wonwoo.

Mereka berjalan menuju kamar mereka,begitu ingin membuka pintu,suara dari belakang mereka membuat Wonwoo dan Jihoon terkejut.

"Jihoon!"
Panggil Soonyoung.

"Ada apa?"
Tanya Jihoon menatap Soonyoung yang sudah berdiri dihadapannya dengan wajah yang kelewat panik.

"Kutukan Vernon muncul Ji! Siapa yang jadi penawar kutukan Vernon?! Cepat!! Kekuatannya sudah tidak terkendali dan bisa membekukan istana ini!"
Panik Soonyoung

"Tunggu sebentar aku panggil Seungkwan"
Jihoon membuka pintu dan menghampiri Seungkwan yang sedang asik mengobrol dengan Jeonghan.

"Kwan! Itu kutukan Vernon kumat! Cepet Lo samperin!!"
Pekik Jihoon membuat Seungkwan kepalang panik,karena akhir-akhir ini kutukan Vernon itu semakin bahaya,bahkan energinya semakin kuat.

"Anterin gw kesana Hyung!"
Panik Seungkwan.

"Diluar ada Soonyoung ayo cepet,sebelum istana ini beku terus ancur!"
Balas Jihoon

Akhirnya Soonyoung Jihoon Seungkwan Jeonghan dan Wonwoo menggunakan teleportasi milik Soonyoung agar cepat sampai kamar Vernon.

Sebenarnya Jihoon Wonwoo Jeonghan dan Seungkwan bisa menggunakan kekuatan mereka hanya saja mereka masih tidak mau ada yang mengetahui kekuatan mereka bahkan para pangeran sekalipun, kekuatan saja tidak boleh ada yang tau apalagi keistimewaan dan kelebihan mereka masing-masing.

Setelah sampai dikamar Vernon,bisa Seungkwan lihat ada keempat pengeran lainnya yang berkumpul disana mencoba menghentikan Vernon yang mana malah menjadi adu kekuatan.

Karena kutukan itu hanya Seungkwan lah obatnya,belum lagi energi itu hanya sesama kekuatan es yang dapat menghentikannya yaitu kekuatan Seungkwan yang sama persis dengan milik Vernon.

Karena Vernon posisinya terbang diudara menggunakan sayap abu-abunya,Seungkwan mau tidak mau juga harus melakukan hal yang sama. Jihoon yang melihat Seungkwan akan memunculkan sayapnya pun menggunakan kekuatannya untuk menutup mata para pengeran dengan cahaya putihnya.

"Vernon Chwe,Vernon"
Panggil Seungkwan tanpa henti dengan mata abu-abu miliknya beradu tatap dengan mata hitam milik Vernon,jangan lupakan kekuatannya yang mengunci tubuh Vernon agar tidak lepas kendali karena kamar yang mereka gunakan sekarang sudah beku dan penuh dengan es.

Tak lama tubuh Vernon limbung membuatnya hampir jatuh dari ketinggian dua meter membuat Seungkwan dengan sigap menahannya lalu menurunkannya ke lantai istana secara perlahan,diikuti cahaya Jihoon yang mulai menghilang.

Jika kalian bertanya apakah Vernon melihat kekuatan Seungkwan atau tidak,jawabannya tidak. Karena setelah Vernon sadar,ia akan merasa pusing dan pandangannya kabur,sama seperti pangeran yang lain dan kesempatan itu digunakan para pemuda untuk menyembunyikan kekuatan mereka.

"Aduh mataku perih"
Rintih Seungcheol setelah terkena cahaya putih Jihoon.

"Cahaya apa itu tadi?!"
Kejut Jun

"Tolong bantu aku"
Ucap Seungkwan seraya berusaha mengangkat Vernon menuju ranjangnya.

Mingyu dan Soonyoung dengan cepat mengambil alih tubuh Vernon dan membaringkannya diranjangnya.

"Kalau begitu,kami ijin kembali ke kamar kami,karena ini sudah malam"
Ucap Wonwoo seraya membungkuk dan berjalan mendahului yang lain,disusul Jeonghan dan Seungkwan,sedangkan Jihoon ditahan Soonyoung dan dibawa kedepan pintu kamar Vernon.

"Ji, terimakasih,dan maaf"
Ucap Soonyoung membuat Jihoon menatap Soonyoung aneh,karena merasa ini adalah pembicaraan yang sedikit sensitif jika ada yang dengar,Jihoon diam-diam memasang pelindung suara.

"Aku yakin kalau kau dan manusia yang dibawa saudaraku bukan manusia bumi biasa. Terimakasih sudah membantu kami,dan maaf karena sudah membawa kalian paksa tanpa ijin dahulu lalu merepotkan kalian dengan kutukan kami"
Ucap Soonyoung dengan kepala menunduk.

"Itu hak mu untuk berpikir bagaimana. Tapi yang perlu kau tau,cukup percaya padaku,itu saja dan aku akan baik-baik saja"
Ucap Jihoon dengan senyum lembutnya membuat hati Soonyoung berbunga-bunga,belum lagi jantungnya yang berdetak kencang.

"Terimakasih Ji,ayo aku antar kekamarmu,ini sudah malam"
Ucap Soonyoung

"Aku bisa sendiri pangeran Kwon"

"Aku tidak peduli,ayo aku antar"
Ucap Soonyoung seraya menarik pelan tangan Jihoon agar mengikutinya,dan itu membuat Jihoon ingin menjitak kepalanya.
.
.
.
.
TBC

HATREDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang