15

1.9K 172 58
                                    

Hari ini tepat dihari kepulangan Chan dari bertugas diperbatasan,yang mana seluruh penghuni istana sibuk menyiapkan sambutan yang megah untuk pangeran terakhir,Chan.

Berbeda dengan seluruh penghuni istana yang lain,keenam pemuda sibuk menyusun strategi didalam kamar mereka,karena Jisoo melihat sekelebat bayangan dari masa depan.

Ya,kelebihan Jisoo adalah dapat melihat masa depan.

"Hao,tolong panggil seluruh nyawa kedua untuk kemari"
Perintah Jeonghan yang langsung dilaksanakan Minghao.

"Baik Hyung"

"Wonwoo Jihoon tolong buat surat yang ditujukan ke raja dan ratu,ketujuh pangeran,serta pangeran Terakhir"
Pinta Jeonghan pada Wonwoo.

"Aku yakin,peperangan akan dimulai beberapa jam kedepan"
Cicit Jisoo yang masih bisa didengar yang lain.

"Kita harus bisa dan yakin dalam memenangkan peperangan ini,kita harus membuat semua kembali damai"
Ujar Jihoon seraya mengusap tangan Jisoo.

"Yang pergi ke langit ke tujuh,Jisoo dengan Seungkwan. Karena kalian pemilik penglihatan masa depan dan masa lalu"
Jelas Jeonghan

Ya, kelebihan yang dimiliki Seungkwan adalah dapat melihat masa lalu.

"Aku akan mengendalikan strategi dan berjaga diistana ini dengan Minghao,sedangkan Wonwoo dan Jihoon buatlah surat itu dan sampaikan pesan pada Yoon dan yang lainnya"
Perintah Jeonghan.

"Kapan kami harus pergi?"
Tanya Seungkwan dan diangguki Jisoo

"Sekarang,masih ada waktu sekitar empat jam lagi untuk pasukan itu sampai disini,jadi kalian hanya punya waktu sekitar tiga jam untuk kembali kemari"
Mendengar penjelasan Jeonghan,Jisoo dan Seungkwan langsung memunculkan sayap mereka lalu menghilang.

"Lakukan tugasmu Wonwoo Jihoon"
Perintah Jeonghan.

"Baik Hyung,hati-hati"
Pesan Jihoon sebelum Jeonghan dan Minghao pergi keluar kamar.

"Pasti...Jihoon-ah"
.
.
.

Para pangeran sedang berada diruang khusus milik raja. Entah apa yang ingin mereka bicarakan,karena sedari tadi mereka hanya diam.

"Yang mulia,boleh kami tau apa tujuan kau membawa kami kemari?"
Tanya Seungcheol.

"Aku hanya ingin menyampaikan bahwa firasatku mengatakan sesuatu akan terjadi,persiapkan diri kalian"
Ujar Sang raja sebelum pergi meninggalkan ruangan tersebut dengan raut wajah yang sangat gelisah,entah apa yang ia pikirkan.

Para pengeran saling tatap lalu memutuskan untuk keluar dari ruangan itu. Saat mereka keluar dari ruangan,tak sengaja berpapasan dengan Jihoon yang sepertinya datang dari ruang belajar dengan membawa tinta untuk menulis.

"Jihoon!"
Panggil Soonyoung

"Ya,ada apa?"
Tanya Jihoon menatap keenam pangeran dihadapannya.

Soonyoung segera memberi kode kepada kelima saudaranya untuk meninggalkan dirinya dengan Jihoon.

"Ji...setelah ini,berjanjilah jangan tinggalkan aku"
Ucap Soonyoung menatap Jihoon dengan tatapan yang paling Jihoon benci,yaitu tatapan sedih.

"Aku tau pangeran Kwon,kau tidak sepenuhnya terpengaruh kutukan itu kan?"
Tanya Jihoon yang membuat Soonyoung menatapnya sendu lalu mengangguk.

"Apa yang kau lakukan sudah yang terbaik,ikuti alurnya untuk sementara waktu,dan kumohon jika nanti ada sesuatu yang terjadi bantulah aku"
Ucap Jihoon sebelum mengecup kening Soonyoung dan meninggalkan Soonyoung yang mematung.

Flashback

Ketujuh pengeran berkumpul ditaman belakang istana untuk bersantai karena tidak boleh terlalu banyak beraktivitas agar luka yang mereka punya cepat kering dan sembuh. Luka itu mereka dapat dari dua minggu yang lalu saat peperangan dengan musuh bebuyutan raja,yang mana membuat raja harus kehilangan anak terakhirnya,atau bisa dibilang pangeran kedelapan, Pangeran Dino.

" Hyung,ini aku bawakan minuman untuk kalian"
Ucap pangeran ketujuh,pangeran Chan.
Yang datang dari arah dapur.

"Wahh minuman apa ini Chan? Kami baru melihatnya"
Seru Jun

" Racikan baru Hyung,aku sangat senang diajak bibi Kim bereksperimen"
Jawab Chan dengan senang

" Diminum ya Hyung"
Ucap Chan sebelum kembali masuk kedalam istana.

Kelima pangeran meminum air itu sampai habis,berbeda dengan Soonyoung yang hanya meminum sedikit,ia sedikit merasa aneh dengan minuman itu,bibi Kim tak akan mengijinkan pangeran mana pun untuk masuk kedalam dapurnya,tapi Chan? Ia baru saja mengatakan bereksperimen bersama bibi Kim.

Ya,disitulah masalah dimulai.

Flashback end
.
.
.
Jisoo dan Seungkwan mulai menggunakan sayapnya dilangit kelima,karena teleportasi sudah tidak bisa digunakan bila memasuki langit keenam.

"Hyung,kita harus mengambil bola kutukan atau keseimbangan dulu??"
Tanya Seungkwan yang bingung.

"Kita akan berpencar,kau mengambil bola kutukan dan aku mengambil bola keseimbangan"
Jelas Jisoo.

"Baik Hyung,kita gunakan waktu sebagai tanda,karena kita sudah menghabiskan satu jam untuk sampai disini. Dalam waktu empat puluh lima menit,kita sudah harus kembali"
Ucap Seungkwan disetujui Jisoo.

"Baiklah,kita harus berpisah disini. Kau harus mengikuti sulur hitam,dan aku mengikuti sulur biru. Semangat Seungkwan,kita pasti bisa!"
Ucap Jisoo menyemangati.

"Kau juga Hyung"
Balas Seungkwan sebelum berpisah dengan Jisoo.
.
.
.

"Sebentar lagi,dendamku akan terbayar"
Lirih seseorang disamping Chan

"Aku tak sabar dengan peperangan ini"
Ucap Chan membuat orang disampingnya bersmirk senang.
.
.
.
.
TBC

HATREDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang