11

2.1K 181 27
                                    

Istana utama menjadi tempat Seungcheol dan Jeonghan bertemu dengan Seokmin dan Jisoo.

"Baru Datang Seok?"
Tanya Seungcheol setelah melihat Seokmin ingin memasuki istana

"Iya Hyung,dia siapa?"
Tanya Seokmin menatap Jeonghan,sedangkan Jeonghan mengedipkan matanya bingung.

"Ah iya, Jeonghan perkenalkan dia pangeran keempat,Lee Seokmin"
Jelas Seungcheol pada Jeonghan

"Saya Jeonghan"
Balas Jeonghan dengan senyum kecilnya

"Dan Jisoo,ini pangeran pertama Choi Seungcheol atau bisa dibilang kakakku yang paling tua"
Jelas Seokmin memperkenalkan Seungcheol pada Jisoo.

"Saya Jisoo"

"Ya sudah ayo masuk"
Ajak Seungcheol diikuti Seokmin,sedangkan Jeonghan dan Jisoo berjalan dibelakang kedua pangeran tersebut.

" Han,setelah kita dibawa kesini, pertempuran itu makin deket didepan mata kita,kita harus terus waspada karena gw ngeliat sekelebat bayangan setelah ngelihat istana ini "
Ucap Jisoo lewat telepati ke Jeonghan.

" Kita tunggu yang lain datang,baru kita bahas lagi "
Jawab Jeonghan lewat telepati pada Jisoo dan diangguki Jisoo.

Baru mereka akan memasuki ruang utama istana,langkah kaki dibelakang mereka berempat membuat mereka berbalik dan melihat siapa yang datang,ternyata langkah kaki itu milik Soonyoung dan Jihoon.

"Aku belum telatkan?"
Tanya Soonyoung seraya menggandeng Jihoon agar berjalan cepat untuk masuk menyusul Seungcheol Jeonghan Seokmin dan Jisoo.

"Kami baru saja datang,kalau Jun Hyung,Mingyu dan Vernon kami kurang tau"
Jelas Seokmin

"Ya sudah ayo masuk saja"
Ucap Soonyoung mendahului Hyung,adik dan kedua pemuda lainnya dengan tangan Jihoon masih digenggamnya.

Jeonghan dan Jisoo ingin sekali menertawakan muka pasrah Jihoon,namun mereka tidak mau dianggap orang gila karena tertawa tanpa sebab.

Setelah bertanya pada maid jikalau ketiga pangeran yang lain belum datang,Seungcheol memutuskan untuk menunggu mereka agar nanti disaat bertemu dengan ratu,formasi keenam pangeran sudah lengkap.

Keputusan itupun disetujui oleh Seokmin dan Soonyoung,kalau Jeonghan Jisoo dan Jihoon tidak ada kuasa dan tidak tau apa-apa makannya mereka menurut saja.

"Ah ya,aku belum mengenalkan Jihoon pada kalian,semuanya kenalkan dia Jihoon dan Jihooniee mereka berdua adalah pangeran pertama alias Choi Seungcheol serta pangeran keempat Lee Seokmin,kalau keduanya lagi aku tidak tau"
Jelas Soonyoung

"Haii Jihoon,saya Seokmin. Dan ini Jisoo"

"Saya Seungcheol,dia Jeonghan"

"Saya Jihoon"
Ucap Jihoon dengan senyum manisnya,yang mana membuat Soonyoung cemberut karena jika bersamanya Jihoon tidak pernah tersenyum semanis ini.

Tak lama suara banyak langkah kaki menyapa pendengaran mereka.

"Sepertinya mereka sudah datang"
Ucap Seokmin kepada lima orang yang duduk bersamanya itu.

Tak lama muncul keenam orang lagi dengan raut wajah yang berbeda-beda.

"Maaf Hyung kami telat"
Ucap Mingyu dengan wajah dinginnya

"Ada apa denganmu?"
Tanya Soonyoung pada Mingyu yang terlihat tidak baik-baik saja.

"Manusia kucing ini harus ku ancam dulu agar lepas dari bukunya,itu cukup membuatku kesal"
Ucap Mingyu pada Wonwoo yang menatapnya datar.

"Dan kau Jun? Kenapa kau seperti ingin menangis begitu?"
Tanya Seungcheol

"Telingaku dijewer sama Hao karena tidak menggunakan baju yang bagus katanya,padahal kalau aku yang memakainya pasti tetap terlihat tampan"
Adu Jun pada Seungcheol

Minghao yang mendengar itu memutar bola matanya malas.

"Vernon,apa kau baik-baik saja?"
Tanya Seokmin pada Vernon yang kebingungan.

"Tidak apa-apa Hyung,hanya saja Seungkwan marah padaku tapi aku tidak tau apa salahku"
Jelas Vernon

Seungcheol menghela napas lelah,padahal baru saja bertemu ia sudah dibuat pusing.

"Lupakan,sekarang perkenalkan diri kalian"
Ucap Seungcheol pada ketiga pemuda yang datang bersama Jun Mingyu dan Vernon.

"Perkenalkan sama Wonwoo"

"Saya Minghao"

"Saya Seungkwan"

"Oke,sekarang kita temui raja dan ratu"
Ajak Seokmin
.
.
.
Setelah menemui raja dan ratu tadi,raja mengajak keenam pangeran Entah pergi kemana sedangkan keenam pemuda dibawa ratu ke ruang pertemuan atau bisa dibilang ruang rapat kerajaan.

"Bisa perkenalkan diri kalian masing-masing?"
Tanya Ratu menatap keenam pemuda.

Dibawah meja,keenam pemuda menjentikkan jari mereka dan pelindung suara muncul walau tidak terlihat agar suara mereka tidak terdengar siapapun kecuali orang yang berada dalam ruangan,pelindung suarapun berlapis enam karena keenam pemuda memasang pelindung tersebut dengan kekuatan masing-masing.

"Perkenalkan saya Jeonghan"
Jeonghan berdiri dan membungkuk disusul Minghao.

"Salam yang mulia,saya Minghao"

"Saya Seungkwan"
Seungkwan membungkuk disusul Wonwoo

"Saya Wonwoo yang mulia"

"Saya Jihoon"

"Saya Jisoo yang mulia"
Ucap Jisoo

"Kalian sudah tau tentang kutukan pangeran?"
Tanya Ratu diangguki keenam pemuda.

"Dulu, setelah kutukan itu muncul,aku pergi ke danau suci,yang mana danau itu yang menjelaskan dan memberitahuku tentang kutukan tersebut serta bagaimana cara menghentikannya,dan disana hanya diberitahukan satu cara yaitu menunggu pilihan moodgoddes datang untuk mengusut kasus ini serta menyembuhkan para pangeran,dan pilihan moodgoddes itu adalah kalian,aku mohon bantu aku...aku akan menuruti permintaan kalian jika kalian berhasil,aku mohon"
Pinta ratu pada keenam pemuda,sedangkan para pemuda saling tatap dan kemudian mengangguk.

"Baik yang mulia,akan kami bantu. Tapi soal permintaan,belum kami pikirkan"
Jawab Jeonghan

"Terimakasih,jika sudah kalian pikirkan,beritahu aku agar segera aku kabulkan"
Ucap sang ratu

"Baik ratu"

"Ayo sekarang aku antar menuju kamar kalian,ini sudah sore dan kalian harus bersih-bersih serta istirahat,nanti akan ku panggil jika sudah waktunya makan malam"
Ucap sang ratu

"Terimakasih yang mulia"
Ucap keenam pemuda dibalas senyum lembut sang ratu.

Ratu berhenti berjalan tepat dihadapan pintu besar,sepertinya itu kamar mereka.

Setelah ratu membukanya,bisa mereka lihat terdapat enam kasur dan perabotan kamar lainnya.

"Ini kamar kalian,selamat istirahat"
Ucap ratu sebelum berjalan meninggalkan keenam pemuda itu.

"Terimakasih"
Balas keenam pemuda sebelum memasuki kamar mereka.

Setelah masuk kamar dan menutup pintu,Jisoo buru-buru membuat pelindung suara.

"Tadi waktu gw pertama kali liat nih istana,sekelebat bayangan muncul,dimana kita ada dimedan perang sama para pangeran"
Ucap Jisoo.

"Kita harus cepet-cepet buat rencananya,karena kita gak punya banyak waktu"
Ucap Jihoon diangguki yang lain.

"Gimana kalo kita..."
Usul Wonwoo
.
.
.
.
TBC

HATREDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang