Part:31

23.8K 2.3K 139
                                    

Vote and comment juseyo..
....

Alfanza sekarang berada di kamar Cakra, tentunya bersama Cakra yang hanya diam sambil memeluknya.

Mereka sibuk dengan pikiran mereka masing-masing, Cakra yang sedang memikirkan kata yang cocok untuk meminta maaf pada Alfanza, sedangkan Alfanza yang sedang memikirkan perkataan Alex tadi.

Flashback

"Untuk menghindari masalah dengan Alberto dan kakek kamu, cara satu-satunya dengan mengangkat kamu sebagai anak daddy"

"Tapi karena hak asuh Alfanza masih berada di tangan Alberto, sepertinya akan sulit mendapatkannya, apalagi dengan situasi seperti ini" ujar Alex menghela nafasnya pelan.

"Apa nggak ada cara lain dad?" Tanya Arsya.

"Cuma itu yang bisa daddy pikirkan sekarang, tapi masalahnya Rasya tidak mau keberadaannya diketahui di sini"

"Kalau Rasya mau, daddy bisa usahakan buat dapatin hak asuh Alfanza bagaimanapun caranya itu" ucap Alex menatap Alfanza.

"Kenapa bang, abang masih takut dengan omongan orang-orang di sekolah mengenai Alfanza?" Tanya Cakra.

"Gue bukannya takut, tapi malas aja dengarin gosip nggak penting nantinya" ujar Alfanza menghela nafasnya pelan.

"Dan juga..."

"Rasya nggak mau kalian malah berurusan dengan Alberto" ujar Alfanza menatap daddynya itu.

"Jadi itu yang kamu khawatirkan?" Tanya Rendi dan diangguki oleh Alfanza.

"Rasya nggak mau karena Rasya ada yang terluka lagi, cukup Oma aja dulu, sekarang Rasya nggak mau lagi, Rasya..."

"Hy Rasya, daddy tau apa yang kamu khawatirkan"

"Tapi kamu tenang saja, mungkin buat lawan kakek kita lemah, tapi untuk lawan Alberto dan Dirgantara, daddy pasti akan berusaha melindungi kamu apapun caranya itu" ujar Alex menatap Alfanza yang tampak khawatir.

Dia menghela nafasnya pelan, memikirkan kata-kata supaya Putranya itu tidak khawatir lagi.

"Kamu tau, siapa yang mau menculik Cakra beberapa bulan lalu, sehingga kamu yang jadi korbannya?"

"Siapa?"

"Dirgantara, hanya karena dia kalah saing dalam bisnis, dia bahkan menggunakan cara licik seperti itu untuk menghancurkan daddy" geram Alex membuat Alfanza kaget.

"Tapi tenang saja daddy sudah membalasnya, jadi sekarang dia sudah lemah, dia tidak punya apapun lagi"

"Dan kalau dia masih berani macam-macam sama keluarga kita, daddy akan semakin menghancurkannya" ucap Alex meyakinkan Alfanza.

"Tapi kan masih ada Alberto yang membantunya?"

"Untuk Fikri Alberto itu, kamu serahkan aja sama daddy, percaya sama daddy ya" ujar Alex tapi Alfanza hanya diam.

Dari ingatan Alfanza asli, dia tau kalau Alberto itu bukan keluarga sembarangan, untuk kekuasaan mereka saja tidak kalah jauh dari Smith.

Dia juga khawatir kalau hubungan 2 keluarga itu akan hancur karena dirinya, selain Arsya dan Cakra yang berteman dekat dengan Roni dan Prince, Smith dan Alberto juga sudah menjalin hubungan baik dari dulu.

Jangan sampai karena dirinya, terjadi perselisihan antara dua keluarga itu. 

"Atau kamu mau menghilang dulu sampai wanita itu meninggal" ujar Alex membuat Alfanza mengernyit bingung.

I'm Fine (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang