Part:39

20K 2.3K 257
                                    

Vote and comment juseyo..
...

Keluarga Smith sekarang sedang berkumpul di ruang keluarga, awalnya semuanya baik-baik saja, mereka semua sibuk dengan urusan mereka masing-masing, sampai akhirnya teriakan di laur mansion mengalihkan perhatian mereka.

"MINGGIR KALIAN BRENGSEK"

"ALEX KELUAR, DASAR PEMBUNUH"

"KELUAR KALIAN BRENGSEK"

Teriakan tersebut menggema, membuat yang lainnya menggernyit bingung dan menatap bodyguard yang menghampiri mereka.

"Siapa?" Tanya Daniel mewakili semuanya.

"Maaf tuan, di luar ada tuan dan nyonya Alberto, mereka ingin bertemu tuan Alex" ujap Bodyguard tersebut dan diangguki oleh Alex.

"Lio, kamu bisa ke ruangan biasa dulu kan?" Ujar Alex

"Iya dad" ucap Lio patuh walaupun dia sedikit khawatir. Tapi dia tidak ingin menjadi beban nantinya, mendengar Alya sepertinya sangat marah.

Apa keadaan Rara memburuk dan mereka marah karena Lio bersembunyi di sini pikirnya.

"Kalian temani Lio" ucap Alex dan diangguki oleh si kembar dan Cakra.

"Ayo bang" ucap Cakra dan diangguki oleh Lio, mereka akhirnya melangkah memasuki lift tepat saat Alya berhasil menerobos masuk ke dalam mansion.

"Ada apa ini Fikri?" ujar Daniel dengan nada datar dan mengintimidasi membuat Fikri dan Alya kaget, karena tidak mengira ada Daniel di sana.

"Selamat malam om, maaf mengganggu waktunya" ucap Fikri merasa tidak enak, melihat tatapan datar dan tajam yang diarahkan kepada mereka.

"Ada apa?" Tanya Alex lagi, membuat Alya tersadar dan langsung berlari menghampiri Alex dan menamparnya.

Plak

Alex  yang masih linglung dengan apa yang terjadi, wajahnya langsung memerah dan memberikan tatapan menghunusnya, begitu juga Arsyi yang tidak terima suaminya ditampar.

"Beraninya kamu!" ujar Arsyi geram dan kembali menampar Alya.

Plak

"Sialan, jangan ikut campur Arsyi"

"Kamu pasti juga terlibat dengan semua ini, kalian pasti yang sudah membunuh abang saya brengsek"

"Abang saya meninggal dan itu semua karena kalian" teriak Alya membuat mereka semua kaget, walaupun tertutupi dengan wajah datarnya.

"Apa kamu mempunyai bukti?" Ujar Daniel membuat Alya diam.

"Fikri, urus istri kamu"

"Jangan sembarangan menuduh kalau tidak mempunyai bukti yang jelas" ujar Daniel dan kembali duduk dengan tenang.

"Maafkan saya om, Alya lebih baik kita pergi sekarang"

"Aku janji akan cari pelaku yang membunuh bang Satyo, tenanglah" ujar  fikri menenangkan Alya yang kembali menangis.

"Tidak, walaupun saya tidak memiliki bukti, tapi saya yakin kalau dia yang sudah membunuh abang saya, karena dia mempunyai dendam sama abang saya" ujar Alya dengan keyakinannya.

"Mas hiks, aku mohon balas mereka hiks, mereka udah membunuh abang aku hiks" ujar Alya dipelukan Fikri, Fikri menatap Alex dan dibalas gelengan oleh Alex.

"Saya menghargai hubungan baik kita selama ini, kalau saya mau, saya sudah membunuh abang kamu beberapa bulan lalu karena sudah membunuh putra saya"

"Tapi karena hubungan baik Alberto dan Smith, saya berusaha sabar dan mengalah selama ini"

I'm Fine (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang