Part:40

29.2K 2.6K 253
                                    

Vote and comment juseyo...
....

Setelah menyelesaikan acara ulang tahun perusahaan, sekaligus pengumuman kalau Lio sudah menjadi bagian keluarga Smith, Lio dan yang lainnya sekarang berada di halaman mansion mengantar kepergian keluarga Alberto.

"Al, abang pulang dulu ya" ucap Xavier mengelus rambut Lio.

"Sekali lagi selamat, jangan nakal" ujar Xavier mengelus rambut Lio, Lio memgangguk sebagai tanggapan sambil memberikan sengumannya. Rendi melihat itu berdengus pelan dan menarik Lio ke sampingnya.

"Sekarang ke kamar Lio, udah larut malam" ujar Rendi, mengabaikan tatapan datar dari Xavier.

"Yuk bang, gue juga udah ngantuk" ujar Aron dengan mata yang memberat.

"Yaudah, kalau gitu Al ke kamar dulu ya bang, abang hati-hati" ujarnya dan melambaikan tangannya pada Xavier, mengabaikan tatapan keluarga Alberto yang lainnya padanya.

"Sweet dream dek, besok abang ke sini lagi kok" ujar Xavier dan diangguki Lio. Kemudian dia melangkah ke kamarnya bersama Aron, diikuti juga oleh Ericw dan Cakra.

"Hmm kami pergi dulu" ucap Fikri merangkul Prince yang sudah tampak mengantuk.

"Hati-hati" ucap Daniel dan diangguki oleh keluarga Alberto.

Setelah memastikan keluarga Alberto pergi dari kediaman Smith, mereka semua masuk ke dalam dan duduk di ruang keluarga.

"Kenapa kalian malah duduk di sini?" Tanya Daniel.

"Kita mau dengar penjelasan daddy" ucap Alex dan diangguki oleh yang lainnya.

"Iya, apa maksud kakek tadi?" Timpal Arsya

"Sudah malam, tidur" ucap Daniel dan melangkah menuju kamarnya, membuat yang lainnya merasa kecewa.

Padahal mereka sangat penasaran, walaupun Daniel sudah tampak menerima keberadaan Rasya di raga Alfanza, itu membuat mereka merasa lega.

Tapi yang jadi pertanyaannya, Daniel tau dari mana akan hal itu. Karena Alex sangat yakin, tidak ada yang mendengarkan pembicaraan Arsyi dan Lio selain Arsya saat itu, dan juga Rendi sama Alex yang mendengarkannya melalui CCTV tersembunyi.

Berbicara tentang CCTV...

"Ohh iya daddy lupa" ucap Alex membuat atensi yang lainnya menatap ke arahnya.

"Lupa tentang apa mas?" Tanya Arsyi mewakili yang lainnya. Alex menghela nafasnya pelan dan mengatakan kalau dia lupa mengambil CCTV tersembunyi itu di kamar Lio, dan kemungkinan Daniel melihat itu dan meretasnya.

"Hmm, tapi syukurlah kakek menerima semua itu"

"Dan kekhawatiran kita selama ini nggak terjadi" ucap Rendi

"Benar, jadi sekarang nggak ada lagi yang akan menghalangi keluarga kita"

"Satyo sudah mati, Perempuan itu koma, kakek juga sudah menerima Lio, dan keluarga Alberto tidak akan bisa menyentuh Lio lagi karena kesepakatan" ujar Arsya tampak senang, begitu juga yang lainnya.

"Semoga saja semuanya baik-baik aja" ucap Arsyi dan menghela nafasnya pelan.

"Aku akan pastikan itu, aku tidak akan menjadi suami dan daddy yang gagal lagi untuk kalian" ujar Alex tersenyum dan memeluk Arsyi.

"Aku tau kamu pasti bisa mas, dan masa lalu yang terjadi dulu bukan hanya karena kamu, tapi aku juga"

"Karena hanya bisa diam dan tidak bisa melakukan apapun" ujar Arsyi menyandarkan kepalanya di bahu Alex.

"Kamu yang terbaik" ucap Alex dan mengecup bibir Arsyi sekilas, membuat Arsyi bersemu malu karena masih ada 2 anak bujangnya melihat kearah mereka.

"Lanjutin di kamar dad mom, tapi ingat jangan sampai buat adek" ucap Arsya dan berdiri dan pergi dari sana, begitu juga dengan Rendi. Meninggalkan Alex dan Arsyi yang melanjutkan acara pacarannya, menghiraukan perkataan Arsya tadi.

I'm Fine (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang