4. ∞ Identitas baru ∞

3.7K 242 1
                                    

"Woi.... Anjing tungguin!" Bobby berlari dan menarik Satria dari arah belakang.

"Oh shit!" Satria meringis ketika Bobby tidak sengaja menarik tangan nya yang masih di balut perban.

"Hahahah...." Tiba-tiba Bobby tertawa dengan kencang, menertawakan penampilan Satria pagi ini. "Lo? Sejak kapan Lo berubah cupu begini, Men?"

Satria memutar bola mata nya. Apakah ia juga harus berpenampilan seperti Bobby dan teman-teman nya yang lain.

"Lo udah baikan, Yo?" Satu pertanyaan dari pria yang kini berdiri di samping Satria, Satria beralih pada name tag yang ada di baju pria itu. Sadewa Diamin.

Satria mengangguk pelan. "Seperti yang Lo lihat."

Bobby merangkul Satria dan berujar, "Oke guys, Cio melupakan banyak kejadian. Jadi mungkin dia lupa sama kita, jadi kita kenalan dulu."

Bobby mengulurkan tangan nya ke arah Satria. "Gue Bobby, most wanted SMA Bina Nusantara ini. Lo biasa panggil gue genduttttt...." Satria tersenyum pelan mendengar celotehan si gendut di depan nya ini.

Setelah Satria menerima uluran tangan Bobby, kini pria yang lain ikut mengulur tangan mereka. "Gue Dewa, Lo nggak ingat apapun tentang gue?" Satria menerima uluran tangan Dewa dan menggeleng pelan. Bukan dia tidak ingat, memang dia tidak mengenal orang-orang di hadapannya ini.

"Gue Juan."

"Gue Andre."

"Kita akhiri sesi perkenalan ini dan kantin dulu." Bobby menengahi dan segera menarik tangan Satria.

"Pelan-pelan gendut, sakit tangan gue." Bobby tertawa kala mendengar panggilan itu keluar dari bibir Satria. Satria pun tidak mengerti kenapa ia tiba-tiba memanggil pria asing itu dengan sebutan gendut.

Kini Satria dan teman-teman Cio yang lain nya duduk melingkar di sebuah meja paling pojok. Ke lima pria itu menjadi tontonan semua orang, termasuk Satria. Sekarang lupakan mengenai Satria, kita panggil dia dengan identitas baru nya. Cio Vianus.

Cio menjadi tontonan semua orang, pasalnya tidak biasa laki-laki itu memasuki kantin tanpa suara. Biasanya sosok Cio akan menendang apapun yang di hadapannya agar seisi kantin mengetahui, bahwa dia berada disana. Pakaian Cio yang sangat rapi membuat banyak orang begitu terpana dengan wajah tampan itu.

"Lo nggak berangkat bareng cewek Lo itu?" Juan bertanya pada Cio.

"Atau jangan-jangan Lo bahkan lupa, kalau Lo punya cewek gak tahu diri kaya si curut itu," Bobby menimpali.

Cio tertawa pelan membuat teman-temannya takjub, sosok Cio tertawa adalah hal yang begitu langka di indera penglihatan semua orang.

"Shena? Gue udah putus sama dia."

Dewa melirik ke arah Cio. "Lo udah mantap, nggak bakal bucin ke dia lagi?"

Cio menggeleng. "Gue bahkan nggak ingat apapun tentang Shena."

"Bagus! Lo memang nggak perlu ingat apapun soal dia." Bobby mengacungkan kedua jempolnya ke arah Cio.

Cio mengingat beberapa kejadian belakangan ini. Ayah nya tidak senang padanya, Shena juga tidak senang padanya. Apa yang sebenarnya terjadi.

"Gue boleh tanya sesuatu?" Tanya Satria.

Bobby, Juan, Andre dan Dewa mengangguk.

"Apa yang terjadi tentang keluarga gue?"

Ke empat sahabat Cio saling pandang.

"Nanti Lo juga bakal tahu sendiri," kata Dewa. "Lagian Lo juga, pakai acara bunuh diri segala."

CLARITY [TRANSMIGRASI BOY] || SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang