••CLARITY 2••

231 21 1
                                    

BAGIAN 2
••••••••••••••

Kasih berdiri tak jauh dari gerbang rumah nya, baru saja Satria menelfon, dan mengatakan bahwa dia sudah dekat menuju rumah Kasih. Dari kejauhan cewek dengan rambut sebahu itu melihat kedatangan Satria dengan mobil hitam milik nya. Kasih segera membuka gerbang dan kemudian berjalan mendekat ke arah mobil Satria.

"Tumben," ungkap Kasih, karena setelah keluar dari rumah sakit, Satria seperti tidak pernah berminat kemanapun, termasuk ke rumah sahabatnya itu sendiri.

"Nyokap bokap Lo di rumah?" tanya Satria.

Kasih menggeleng. "Mereka lembur deh kek nya."

Satria berjalan ke arah rumah Kasih dan langsung masuk ke kamar perempuan itu. Di dalam kamar Kasih tampak banyak foto berjejer di dinding, semua foto itu hanya ada foto antara Kasih dan Satria. Tidak ada Hana, yang notebene nya sahabat Kasih juga.

"Kenapa gak ada foto Hana?" tanya Satria.

Kasih tampak heran, buat apa pula Satria menanyakan mengenai sahabatnya. Selama ini laki-laki itu tidak pernah peduli juga. "Hana gak suka foto."

Satria hanya mengangguk dan berjalan ke arah meja belajar Kasih, disana ia melihat ada satu lukisan dari Hana. "Ini dari Hana?"

Kasih mengangguk. "Kata nya sih dari nyokap nya."

Satria pun berbalik badan dan memandang Kasih cukup lekat. "Lo kenal nyokap nya?"

Kasih pun menggeleng. "Lo kenapa sih? Lo datang ke rumah gue cuma buat tanya-tanya soal Hana? Lo baru sadar sekarang, kalau sahabat gue tuh cantik, dan Lo suka kan sama dia!"

Satria membuang muka masam. "Gue serius! Lo kenal nyokap bokap nya Hana?"

Kasih lagi-lagi menggeleng. "Gue sahabatan sama Hana tuh udah lama banget, tapi dia gak pernah ajak gue main ke rumah nya. Bahkan ngenalin gue ke bokap dan nyokap nya."

"Lo ada kenal gak orang terdekat Hana, misalkan sepupunya atau bahkan sahabat nya yang lain?" tanya Satria lagi.

Kasih masih menggeleng juga. "Nggak tuh, selama ini yang gue tahu sahabat Hana tuh cuma gue. Dan gue juga gak pernah tanya soal keluarga dia, apalagi sepupu nya."

Satria kemudian berjalan mendekat ke arah Kasih dan duduk di samping sahabat nya itu. "Lo sahabat nya, tapi Lo gak tahu kehidupan nya?"

Lagi-lagi Kasih menggeleng. "Nggak semua tentang sahabat gue harus gue tahu, Sat. Hana juga punya privasi, dan dia juga memang bukan tipikal cewek yang terbuka."

"Jadi selama ini Lo gak tahu apa-apa tentang dia?" tanya Satria sekali lagi.

"Nggak, emang buat apa sih?! Lo kayak nya kemakan gosip-gosip di kampus deh, Sat. Hana itu gak aneh, gak seperti yang orang-orang ceritakan. Dia baik kok, tapi memang anak nya sedikit misterius aja," tutur Kasih yang mulai mengerti bahwa Satria seperti nya mulai sama seperti anak-anak di kampus mereka, yang mengatakan bahwa Hana itu aneh.

Satria membuang muka ke arah lain. "Kasih, buka mata lo! Hana itu bukan cuma misterius tapi aneh. Sebagai sahabat dia harus nya menceritakan kehidupan nya ke sahabat nya, minimal mengenalkan orang tua nya. Tapi, Hana gak pernah melakukan itu ke Lo, Lo bahkan nggak tahu apa-apa tentang dia."

CLARITY [TRANSMIGRASI BOY] || SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang