Tak henti-henti nya Andre dan Dewa mengibaskan tangan mereka di udara. Bahkan sejak 10 menit di kantin kedua manusia ini layaknya anjing yang sudah tidak minum seminggu, mereka bahkan sudah menghabiskan tiga gelas teh manis dingin.
"Gue bakal balas dendam ke Bulan, kalau aja dia lebih cepat ngerjain tugas gue. Gue gak mungkin kepanasan gini." Andre berujar, dan sudah sangat mantap dengan keputusan nya.
Cio tidak membantah sedikitpun. Pikiran nya tidak sejalan dengan tindakan pria itu, bahkan dengan bibirnya. Cio memilih untuk diam dan mendengar keluhan dari teman-teman nya.
"Lo nggak mau bantu kita?" Dewa bertanya pada Cio.
Cio menggeleng pelan. "Apa yang mau Lo berdua lakuin?"
Andre dan Dewa tampak berpikir sebentar. "Ngerjain Bulan lah!" Dengan semangat Dewa mengatakan nya.
Disisi lain Juan diam dan memperhatikan ekspresi wajah Cio yang tampak tak suka. Tapi pria itu memilih diam dan seolah menikmati rencana teman-temannya untuk balas dendam pada Bulan.
"Lo semua gak bosan gitu dari kelas 10 gangguin Bulan terus?" tanya Bobby yang mulai sok serius.
"Kenapa? Lo suka sama Bulan."
Bobby di buat terkejut dengan pertanyaan tiba-tiba dari Andre. "Dih, walaupun gue gendut. Setidaknya gue masih milih-milih."
"Emang menurut Lo Bulan jelek?" Cio balik bertanya.
"Emang menurut Lo Bulan itu Cantik?" Juan tersenyum sinis ke arah Cio, seolah mengerti isi kepala pria itu. "Kenapa?" Lanjut Juan lagi.
Cio mengepalkan tangannya dan siap menggebrak meja. Namun tertahan, pria itu memilih untuk menarik nafas dan membuang nya kasar. "Nggak," jawab Cio dengan nada se santai mungkin.
Juan mengangguk dan Kembali diam. Keadaan seolah makin canggung. Sikap Cio yang lebih banyak diam, membuat teman-temannya seolah berpikir dua kali untuk berkata-kata.
Dewa menepuk pelan bahu Cio dan berbisik, "aman!"
∞∞∞
Cio melihat sekeliling kamar nya yang sudah tampak bersih. Semua barang-barang Cio sudah berada di dalam koper. Bahkan gitar pria itu sudah di masukkan ke dalam karung berukuran besar.
"Kamu keluar dari rumah ini!" Lita datang dan segera melemparkan kunci mobil ke arah Cio. "Itu adalah hadiah terbaik yang bisa saya berikan."
"Tapi kenapa? Kenapa se benci itu kalian kepada saya?"
Lita tersenyum remeh. "Harusnya saya yang bertanya, kenapa kamu masih punya muka dan keberanian tinggal di rumah ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
CLARITY [TRANSMIGRASI BOY] || SELESAI
FantasySatria Adinata. Mahasiswa fakultas teknik yang dikejutkan dengan perubahan pada dirinya, kala ia terbangun di sebuah ranjang rumah sakit. Satria terperangkap di tubuh seorang remaja laki-laki yang memiliki kehidupan pahit dan sangat menyakitkan. Aka...