Bab 27 Rumah Baru.

395 12 0
                                    

"Aku tidak ingin menikah, aku tidak mau menjadi istri seorang berandalan. Aku tidak mencintainya. Jangan paksa aku menikahi pria kasar ini," batin Avira berteriak.

Avira nampak gugup,  sesekali matanya bergerak melirik para tamu. Lalu melihat orangtuanya yang duduk berseberangan dengan tempat duduk mertuanya.

"Saya Avira Moira menerima Calixto sebagai suamiku, saya akan mengasihinya sepanjang hidup saya, dan selalu bersama sampai maut memisahkan."

Avira tidak bisa mempermalukan orang tuanya di depan banyak orang, jika dia lari ataupun membuat keributan maka orang tuanya yang akan disalahkan karena tidak bisa mendidik anak dengan baik.

Avira kembali menghadap pada Calixto. " Jangan bertanya apapun."

Pak Dito mengerti maksud Avira begitu juga dengan Bu Nita, hanya Jenny dan Welson yang tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi.

Kini saatnya bertukar cincin. Avira mengulurkan tangan,  kemudian Calixto memasangkan cincin dijari manis Avira. Setelah itu giliran Avira yang melakukannya, dia memasangkan cincin di jari manis Calixto dengan kasar.

"Kalian telah sah sebagai suami istri, sebagai tanda cinta, silahkan pengantin pria mencium pengantin wanita dan juga pengantin wanita memberi hormat pada pengantin pria."

Pembawa acara mempersilahkan pengantin saling memberi penghormatan.

Calixto melihat ke arah Avira, lalu mendekatkan bibirnya ke kening Avira. Setelah menyentuh kulit kening Avira, bibirnya langsung ditarik. Itu seperti bukan sebuah ciuman melainkan hanya menabrakkan bibir saja ke kening Avira.

Sama halnya dengan Avira, dia mencium tangan Calixto dengan cepat, lalu melepaskannya dengan cepat.

Akhirnya, Avira dan Calixto telah resmi menjadi suami istri. 

Acara telah selesai. Hari ini putri Pak Dito dan Bu Nita akan ikut keluarga barunya. Avira menangis sambil memeluk Ibunya, Entah antara sedih atau marah. Yang pasti, Avira belum ada rasa bahagia dalam dirinya. Tapi Avira mencoba meyakinkan bahwa esok pasti akan berbeda. 

"Hari ini kita akan melihat rumah baru kalian bersama, jadi terlalu awal kamu menangis," ucap Jenny.

"Rumah baru?" Calixto tidak tahu bahwa dia dan Avira akan tinggal di rumah baru.

"Kami sepakat untuk membeli rumah untuk kalian berdua, jadi mulai sekarang kalian hanya akan tinggal berdua," lanjut Bu Nita.

Avira dan Calixto berada di mobil yang sama, yaitu mobil yang dikemudikan Welson. Sedangkan orangtua Avira membawa mobilnya sendiri. Mereka semua pergi menuju rumah baru. 

***

Mereka tiba di rumah itu.

Rumah baru dengan satu lantai, rumah yang lebih sederhana  daripada rumah milik Calixto. Namun bagian halaman depan terlihat  indah, halamannya besar dan sejuk karena di samping rumah ini terdapat pohon besar yang rindang yang digantung ayunan. Dan juga bunga-bunga yang sedang bermekaran.

Mereka masuk melihat kedalam rumah, Avira beranggapan rumah ini sepertinya cukup bagus. 

Jenny menunjukan kamar kepada Avira. "Ini kamar kalian."

Jenny membuka pintu kamar, ada dua tempat tidur dengan jarak sekitar 1,5 meter diantaranya, lalu ada juga dua meja belajar, serta rak buku di dalam kamar.

"Kenapa tempat tidurnya ada dua? Apa kami satu kamar?" tanya Avira.

"Kalian sudah menikah jadi memang seharusnya tidur bersama, tapi karena kalian masih sekolah, jadi sebaiknya tempat tidurnya dipisah. Aku harap Calixto bisa menahan diri nantinya," jelas Bu Nita.

Pernikahan Rahasia Putih Abu-AbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang