Bab 55 Akhir dari Pertandingan

238 10 1
                                    

Pertandingan dilanjutkan dengan sekolah lainnya, di babak berikutnya SMA Trisakti harus bisa mengalahkan lawan, karena kalah sekali maka mereka hanya punya kesempatan satu kali bermain.

Calixto berdiri sambil mengamati pertandingan, kesalahan timnya hanya karena kurang kerja sama, karena itu Calixto harus bisa berdamai dengan Dikky.

Calixto mendatangi Dikky dan duduk disebelah Dikky. "Sampai kapan lo bersikap kayak gini, jika ini diluar pertandingan, ayo kita saling adu tonjok, tapi ini kita sedang bertanding, cobalah jangan egois." Calixto menatap Dikky.

"Orang sepertimu menceramaihiku," ucap Dikky remeh.

"Apa yang dikatakan Calixto benar, lo terlalu gengsian dan egois, bukan cuman lo yang akan menanggung akibatnya, kita semua pasti merasa malu. Kalau lo gak mau bertanding, silahkan keluar," ucap teman Dikky.

"Apa lo bilang, beraninya lo." Dikky mengepalkan tanganku.

"Yang setuju Dikky keluar angkat tangan," ucapnya kembali.

Dikky melihat teman-temannya membela Calixto, kali ini Dikky benar terpojok. Dengan marah Dikky memghepaskan tinjunya ke udara.

Pertandingan akan dilanjutkan. SMA Trisakti kembali bermain.

Calixto dan yang lainnya mulai memasuki lapangan.

"Calixto semangat. Kamu bisa sayang," teriak Jenny.

"Ayo Calixto, kamu bisa," seru Pak Dito.

Lalu Jenny menyenggol Welson. "Cepat semangati dia," ucap Jenny.

Welson membuka spanduknya lalu berteriak keras. "Calixto jagoanku." 

Jenny tertawa ketika melihat ekspresi Welson, tingkah Welson juga membuat Bu Nita dan Pak Dito tertawa.

Calixto dari lapangan melihat mereka yang mendukungnya, kemudian Calixto mengalihkan pandangannya ke arah Avira.

Avira mengangkat tangannya, dan memberi isyarat bahwa Calixto bisa.

Dikky melihatnya. Benar-benar sangat menjengkelkan.

Sedangkan tenaga Calixto seperti sudah terisi penuh, dia begitu bersemangat, Calixto menepuk tangan, lalu meminta timnya berkumpul.

Calixto mengambil alih, dia memberikan arahan pada timnya, mereka menerima arahan Calixto, sekarang tidak ada yang peduli dengan Dikky.

Lawan tampak sepele melihat tim Calixto, mereka sudah yakin bisa mengalahkan tim Calixto.

Prit.

Pertandingan dimulai, Calixto berhasil mendapatkan bola, dengan cepat dan lincah Calixto melewati lawannya, namun ketika ada yang menghambat, Calixto mengoper bola ke arah temannya, hingga lawan berbalik arah mengejar yang lain, lalu Calixto menjentikkan jarinya, memberi kode agar bola kembali di oper.

Bola kembali melambung ke arah Calixto, dengan segera Calixto memasukkan bola ke dalam ring.

Bukk.

Bola masuk dengan sempurna, tim Calixto berhasil mendapatkan poin.

Bukan hanya sekali, namu tim Calixto selalu mendapatkan poin, permainan berubah drastis, Calixto menguasai pertandingan, pengalamannya sebagai kapten sungguh berguna. 

Lawan yang tadinya meremehkan keheranan melihat perubahan lawannya, mereka berusaha mengalahkan tim Calixto namun gagal.

Sekali lagi Calixto memasukkan bola ke dalam ring.

Pernikahan Rahasia Putih Abu-AbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang