•••••
Kini ketiga nya berjalan di koridor kelas 11. Sengaja mengambil jalur sana untuk melihat seseorang yang kemarin sempat menjadi bahan perbincangan mereka.
"Oh itu." Bisik Felisha.
"Lugu ya keliatan nya." Tambah Kiara.
"Iya tapi kok bisa yaa."
"Gatau, lagi kumat mungkin." Celetuk Citra.
Sontak ketiganya tertawa membuat beberapa orang melihat kearah mereka.
"Sialan lo! Bisa aja."
Tak berapa lama, akhirnya mereka sampai didepan kelasnya.
"Gw ke kelas dulu. Bye!" Ucap Citra, lalu berlalu dari sana.
"Bye!"
Felisha dan Kiara pun masuk kedalam kelasnya. Namun di meja yang Felisha tempati sudah ada Miguel yang duduk dikursinya. Dan kedua temannya ada dimeja samping, duduk diatasnya.
"Geser dikit dong, mau lewat." Ucap Felisha saat sudah berada dipinggir meja dan Miguel yang duduk dikursinya.
"Eh Fel, niat liburan malah ngilang. Kemana aja?" Tanya Arsen tiba tiba.
"Eumm sorry ya, gw ada urusan mendadak dan ga sempet ngabarin kalian." Jawab Felisha. Sedangkan dari tadi Miguel hanya diam dan terus melihat kearah Felisha.
"Iya tuh padahal kan bisa bilang dulu." Tambah Rafael. Karena pembicaraan ketiganya, Kiara pun yang tadinya duduk langsung mendekat.
"Eh gaboleh gitu. Dia tuh lagi kena musibah. Kakeknya meninggal. Udah deh kalian ini bahas bahas yang lalu aja." Ucap Kiara.
"Ya gw kan gatau makanya nanya. Sorry ya Fel." Ucap Rafael dan disusul Arsen.
"Geser dong." Pinta Felisha dan Miguel hanya memandangnya saja lalu menaikkan alisnya.
"Geseran Miguel, gw mau duduk."
"Makanya, panggil nama orangnya." Bisik Miguel dan langsung mengesampingkan badannya untuk memberikan ruang untuk Felisha duduk dikursi sebelahnya.
Felisha hanya menatap Miguel tajam dan langsung duduk dikursinya.
Diam diam Kiara dan lainnya melihat kearah keduanya. Seolah mengerti situasi Rafael dan Arsen hanya diam dan saling memandang penuh arti.
Bel masuk pun berbunyi, 2 menit kemudian guru yang mengajar pun masuk.
Disela sela pembelajaran, Miguel terus saja menjahili Felisha. Sikutnya yang terus menyenggol Felisha namun matanya terus melihat kearah depan, dimana sang guru yang sedang menulis di papan tulis.
"Diem." Bisik Felisha.
Miguel hanya diam melihat kearah depan namun tangannya masih saja menjahili Felisha.
Karena kesal, Felisha langsung mencubit pinggang Miguel yang membuatnya refleks mengaduh dengan suara yang keras dan sontak membuat mereka menjadi pusat perhatian.
"Hei apa itu? Miguel jangan main main. Catat materi yang ada dipapan tulis!"
°°°°°
Di kantin, 6 orang yang sedang duduk dimeja dekat pojok.
"Udah lama banget kita ga kumpul kaya gini." Ujar Citra.
"Iyanih tapi masih kurang lengkap." Jawab Kiara.
"Ya, semoga aja kita bisa kumpul lagi nanti." Tamba Felisha.
"Eh main tod aja gimana? Masih lama juga nunggu makanan dateng." Ucap Arsen.